Sawahlunto | Topsumbar – Ramadan malam ke 10 salat tarwih di Musala Jihad Tangsi Gunung Air Dingin dikunjungi ustadz Thomas sebagai Mubaligh pengantar tausiah Ramadan, Jum’at (31/03/2023). Ceramah agama yang dibawakan soal kesabaran yang harus bisa diterapkan bagi semua orang yang bertaqwa.
Tingkatan akhlak tertinggi adalah sabar. Nabipun ada juga yang tidak sabar yakni nabi Yunus sehingga diuji dengan dimakan oleh ikan paus, ungkap ustadz Thomas mengisahkan.
Jamaah pun ada yang ingin salat tarawih dengan yang sedikit rakaat nya dan imam nya cepat membaca ayat bagai sopir Medan, sehingga terkesan tergesa-gesa dan sulit untuk kusyu’, tutur Thomas.
Terkait soal berbuka harus disegerakan jangan dilalai-lalaikan. Biasakan sholat berjamaah dan hindari yang bersifat mubazir, bila mau tarawih jangan makan terlalu banyak waktu berbuka, kata Thomas mencontohkan bahwa nabi berbuka cuma dengan tiga butir kurma dan air putih kemudian ke Masjid untuk salat magrib, isya dan selesai tarawih baru Rasullulah makan. Sebab kalau makan terlalu banyak bisa menyebabkan ngantuk, malas, pingin buang air kecil maupun buang angin sehingga membuat beribadah tidak khusyu’, tambahnya lagi.
“Jadi kita harus bisa menguasai diri untuk jadi orang yang sabar, innallahama’asshabirin, Allah selalu bersama orang-orang yang sabar”
Sehabis memberi ceramah Ramadan, ustadz Thomas langsung bertindak menjadi imam salat Tarwih kemudian menandatangani buku agenda dari sejumlah siswa/wi yang hadir.
(Rollys Koto)