Sijunjung | Topsumbar – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Prov. Sumbar Rosail Akhyari puji manajemen pengelolaan keuangan Masjid Agung Al-Madani, Kab. Sijunjung yang telah memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memperoleh pendapatan masjid sehingga tidak lagi bergantung kepada infak jemaah dalam menjalankan pembangunan.
“Tadi kita mendengar paparan dari pengurus bahwa di mesjid ini kajian sudah disiarkan secara live melalui kanal Youtube Masjid dan telah memiliki 1000 subcriber, halamannya pun dikelola layaknya rest area serta saat ini juga sedang dibangun mini market, ini terobosan bagus sehingga dalam pembangunan masjid tidak bergantung dari infak jemaah,”ungkap Rosail saat hadir mewakili Sekda Safari Ramadhan Tingkat Prov. Sumbar ke Masjid Agung Al Madani, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Minggu (26/03/2023).
Hal tersebut Ia sampaikan, setelah mendengar ulasan dari pengurus, bahwa di masjid ini dakwah tidak hanya di dalam Masjid tapi juga melalui kanal Youtube masjid secara daring, halamannya pun dikelola layaknya rest area lengkap dengan fasilitas mini market dan wifi gratis.
Rosail menyebut, inovasi seperti ini harusnya juga dilakukan di masjid-masjid lainnya di Sumbar apalagi yang berada di sepanjang jalan negara. Ia mengingatkan, selain inovasi ada konsistensi dan keberlanjutan yang juga mesti disiasati oleh para pengurus masjid kedepan.
Selanjutnya, Mewakili Sekdaprov Sumbar, Hansastri, TSR yang dipimpin oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Rosail Akhyari, menyerahkan bantuan dari Pemprov Sumbar sebesar Rp. 50 juta untuk pengembangan Masjid Agung Al Madani Kamang Baru.
“Bantuan diberikan sebesar Rp. 50 juta dan Alquran sebanyak 10 mushaf, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk melanjutkan pembangunan masjid, sehingga masyarakat di Kamang Baru dapat beribadah dengan baik, dan bisa berteknologi dengan baik,”ujar Rosail.
Sejalan dengan itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung, Zefnihan mengatakan Kecamatan Kamang Baru saat ini memang tumbuh pesat, bahkan menjadi yang terpesat di Sijunjung.
Namun sebagai daerah penghubung antara Sumatera Barat, Riau dan Jambi tentu akses jalan di sepanjang kamang baru membutuhkan perbaikan dan pelebaran, dimana saat ini kondisinya cukup memprihatinkan padahal jalan tersebut merupakan rute utama distribusi hasil pertanian masyarakat.
“Dengan semakin baiknya kualitas jalan di Kamang Baru, insyaallah jemaah akan bertambah seiring semakin ramainya pengguna jalan,” ujarnya.
Zefnihan juga mengapresiasi partisipasi jemaah Masjid Agung Al Madani Kamang Baru untuk membangun. Menurutnya hal tersebut menjadi modal bagi percepatan kesejahteraan masyarakat setempat. (HT/ADPSB)