Pesisirselatan | Topsumbar -Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar Meresmikan Mesjid Samik Ibrahim Muhamadiyah di Nagari Ampiang Parak Kecamatan Sutera. Jumat (10/03).
Dihadiri oleh, Ketum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Dr. Bakhtiar, M. Ag. Pimpinan Daerah Muhammdiyah Pesisir Selatan, H. Mardani, M.Pd, Forkompimca Kemacatan Sutera, Tokoh Masyarakat dan Keluarga Besar Buya Samik Ibrahim.
Dalam Sambutannya, Bupati Rusma Yul Anwar mengapresiasi Keluarga Besar Buya Samik Ibrahim atas pembangunan Mesjid yang akan bermanfaat bagi umat di Pesisir Selatan Khususnya Kecamatan Sutera.
Bupati Rusma Yul Anwar merasa Bangga, karna bagaimana pun juga pembangunan Mesjid yang didasari atas dasar cinta dan kasih kepada orang tua. Sehingga ini menjadi motivasi tersendiri bagi kami kedepannya untuk bisa mengikuti dan meniru jejak yang sudah ditinggalkan oleh Buya Samik Ibrahim.
Ia melanjutkan, Masjid jangan hanya lagi tempat Ibadah tetapi tempat dialog dan diskusi untuk semua hal yang menyangkut perkembangan masyarakat dan keagamaan disekitarnya.
“Keberadaan masjid tidak sekadar menjadi tempat ibadah shalat. Akan tetapi, masjid bisa dijadikan pusat kegiatan Islami. Seperti kajian-kajian Islam dan lainnya,” Katanya Bupati Rusma Yul Anwar
Diketahui, Buya Samik Ibrahim adalah tokoh Perintis Muhammadiyah di Pesisir Sumatera Barat. Beliau lahir tanggal 8 Agustus 1908 dan wafat 24 November 1978. Buya Samik Ibrahim berasal dari Nyiur Gading, Koto Baru Kambang, Kecamatan Lengajang, Kabupaten Pesisir Selatan.
Adapun wakaf dari keluarga Samik Ibrahim berupa sebidang tanah beserta bangunan mesjid yang baru saja dibangun indah berukuran 10×10 M di pinggir jalan lintas Sumatera, Kenagarian Ampiang Parak, Kecamatan Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan.
Penyerahan atas nama keluarga diwakili anak Bungsunya Ibu Hj. Hajir Binti Samik Ibrahim di saksikan Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar berupa sertifikat dan Bangunan masjid yang diterima langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Dr. Bakhtiar, M. Ag.
Untuk diketahui Buya Samik Ibrahim merupakan aktivis Muhammadiyah yang berjasa dalam mendirikan organisasi tersebut di tanah kelahirannya yaitu Afdeling Bandar X, Indrapura dan Kerinci.
Samik Ibrahim meninggal dunia tanggal 24 Nopember 1978 saat menunaikan ibadah haji di Makkah. Setahun kemudian, dia dianugerahi piagam penghargaan sebagai pahlawan masyarakat oleh Gubernur Sumbar Ir. Azwar Anas tanggal 17 Agustus 1979.
Pada tahun 2017, Samik Ibrahim juga memperoleh penghargaan dari PWM Sumbar atas jasa-jasanya dalam pengembangan cabang dan ranting Muhammadiyah di Pesisir Selatan.
Salah seorang murid Buya Samik Ibrahim, Milus menceritakan Semasa hidupnya, Samik Ibrahim akrab disapa adalah seorang guru (Volkschool Kambang, HIS Muhammadiyah, dan Normaal School Muhammadiyah Padang), juga saudagar di NV KOPAN dan Persatuan Bandar Sepuluh (PERBAS). Aktivitasnya yang bergelut di dunia bisnis ekspor-impor juga mendorong sosok yang terkenal vokal ini aktif dalam Persatuan Saudagar Indonesia (PERSDI).
Ia juga merupakan perintis Tentara Keamanan Rakyat Angkatan Laut (TKR-AL) pada akhir September 1945. Sejak resmi berdiri, ratusan pemuda dari Pesisir Selatan mendaftarkan diri sebagai tentara. Samik masa itu,memberikan bantuan ransum untuk calon tentara yang menjalani latihan militer di Kota Padang.
“Di masa Revolusi Kemerdekaan, Samik kembali berbuat untuk bangsa dan negara. Pada masa perang kemerdekaan, ia menjadi kreditur terbesar untuk Divisi IX Banteng,” tutupnya
Dilanjutkan penandatangan Prasasti dan pengguntingan pita oleh Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar.(Re)