Pemko Sawahlunto Pantau Kebutuhan Pangan Jelang Ramadan

Sawahlunto | Topsumbar – Diskoperindag Kota Sawahlunto juga gencar dalam pengawasan melakukan evaluasi terkait ketersediaan dua belas bahan pokok unggulan pada tujuh pasar tradisional yang ada di Sawahlunto.

“Jelang Ramadan 1444, sesuai hasil rapat koordinasi lintas sektoral di bawah arahan Walikota dan Forkopimda beberapa waktu lalu, Pemko Sawahlunto akan selalu memantau dan memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan khususnya dalam menghadapi bulan suci Ramadan, dimana seluruh Umat Muslim akan menjalani Ibadah Puasa,” tambahnya, Rabu 15 Maret 2023.

Hasil evaluasi dan estimasi ke depan yang dilakukan secara berkala setiap minggunya, ketersediaan komoditi dari dua belas bahan pokok yang disepakati dalam rapat koordinasi untuk dipantau masih dalam level aman.

Bacaan Lainnya

“Memang ada tiga komoditas yang rawan dan berfluktuasi yaitu cabe, bawang dan telur di setiap Kecamatan namun masih dalam tingkat wajar, artinya tidak mengalami kelangkaan, sementara untuk komoditas beras dan gula masih aman,” ungkap Tatang.

Dalam mengantisipasi lonjakan harga barang, Rakor juga direncanakan sidak bersama pihak keamanan tapi untuk jadwal pastinya masih menunggu perkembangan. Sidak bisa dilakukan kapan saja, apalagi jika terindikasi adanya upaya penimbunan barang.

Ketersediaan tiga komoditi yang berfluktuasi tersebut terjadi akibat adanya penimbunan barang atau gagal panen. Tatang juga mengungkapkan bahwa kekurangan tersebut secara keseluruhan disebabkan oleh jumlah hasil produksi petani dan peternak lokal yang kecil sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota Sawahlunto secara keseluruhan.

Secara global, untuk kebutuhan bahan pokok di kota ini memang sebagiannya di suplay dari luar daerah. Pihaknya juga sudah menyampaikan hasil evaluasi pasar terkait ketersediaan barang di pedagang tersebut kepada Dinas yang berkepentingan yaitu Dinas Pertanian Ketahan Pangan Kota Sawahlunto.

Jika terjadi fluktuasi yang signifikan yaitu melonjaknya harga barang kebutuhan pokok, Dinas dan Instansi terkait akan menggelar Operasi pasar dimana Pemerintah dalam hal ini akan mensubsidi kenaikan harga bahan pokok tersebut”
Metodenya, kita akan minta pedagang di pasar-pasar tradisional yang ada untuk menyediakan/menggeser barang dagangannya untuk kegiatan operasi pasar, mereka menjual ke masyarakat dengan harga yang ditetapkan kemudian sisanya akan dibayar oleh Pemko.

“Jadi kita tidak akan mendatangkan barang dari luar seperti dari Bulog, karena akan berdampak terhadap perputaran barang dan uang para pedagang,” tukuk Tatang.

(Rollys Koto)

Pos terkait