Sijunjung I Topsumbar – Perkampungan Adat Sijunjung yang berada di Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung masuk 75 besar nasional yang akan memperebutkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Pada Jumat (24/3) topsumbar.co.id berhasil mewawancarai Candra Irawan Peto Molie yang merupakan Pengelola Desa Wisawa Perkampungan Adat Sijunjung.
Nagari Sijunjung merupakan salah satu nagari (sistem pemerintahan setingkat desa) di Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat unik dan eksotis sebagai bagian dari Kawasan Geopark Nasional Ranah Minang Silokek.
Perkampungan Adat Sijunjung yang dinamakan “Lorong Waktu Minangkabau” telah diakui sebagai Cagar Budaya Nasional.
Di Perkampungan Adat Sijunjung terdapat 76 buah Rumah Gadang (rumah adat daerah Sumatera Barat) yang berjejer rapi dalam satu kawasan perkampungan peninggalan abad Ke 16-17.
Rumah Gadang tersebut merupakan milik kaum dari 6 suku yang ada di Nagari Sijunjung, sekaligus sekarang menjadi homestay yang bisa dihuni oleh wisatawan sebanyak 40 Rumah Gadang, demikian Candra Irawan Peto Molie yang juga merupakan Monti dalam suku Piliang menjelaskan.
Perkampungan Adat Sijunjung memiliki budaya yang masih terjaga hingga sekarang dengan baik, mempunyai kuliner khas seperti kalamai (sejenis dodol), mainan kunci kalintuang kerbau serta kerajinan tenun yang dibuat oleh ibu-ibu penghuni Rumah Gadang.
Tahun 2019, Perkampungan Adat Sijunjung memperoleh Anugrah Pesona Wisata Indonesia (API) pada kategori Perkampungan Adat dengan peringkat Juara II Nasional.
Di masing-masing homestay pengunjung bisa menikmati sajian kuliner khas Sijunjung dan souvenir seperti galamai, songket, lomang panggang dan makan bajamba, disamping itu setiap tahunnya diadakan Bakaua Adat dalam rangka turun kesawah dan Tobo Kongsi Mambantai Kerbau memasuki bulan Ramdahan yang sampai saat ini menjadi tradisi turun temurun yang masih dilestarikan di Sumatera Barat.
Pada Tahun 2022 Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung berhasil masuk nominasi 500 besar dalam ADWI.
Tahun 2023 ini, Perkampungan Adat Sijunjung yang berjarak hanya 5 km dari Muaro Sijunjung Ibukota Kabupaten Sijunjung menembus masuk ke posisi 75 besar ADWI.
Perkampungan adat Nagari Sijunjung adalah representasi perkampungan dan masyarakat Matrilineal Minangkabau. Perkampungan ini terletak diantara dua sungai yakni Batang Sukam dan Batang Kulampi serta dilingkupi oleh hutan, perbukitan, sawah ladang sehingga menampilkan suatu landscape yang sangat unik.
Sebanyak 76 buah Rumah Gadang sebagai simbol berbasis matrilineal yang masih berfungsi dan dibangun tertata rapi dalam satu kawasan ini diapit oleh sawah dan ladang, pandam pakuburan, surau, mesjid, pasar, jalan, dan balai adat tersusun pada area yang saling berdekatan dengan sungai.
Disamping keindahan alam dan budayanya, disini juga terdapat destinasi berupa atraksi olahraga gantole yang berlokasi di Bukit Tunduok.
Desa Wisata Perkampungan Adat Sijunjung dan empat desa wisata lainnya di Sumbar akan ditinjau dan dinilai secara langsung oleh Menparekraf Sandiaga Uno bersama tim dewan juri. (AG)