Limapuluh Kota | TopSumbar – Selaku orang yang “Didahulukan Salangkah, Ditinggikan Sarantiang”, Dua puluh Pangulu yang dilewakan gelarnya hari ini diminta menyelaraskan agama, adat, undang serta meningkatkan kemampuan pengetahuan dan menjaga Marwah dalam memimpin kaum. Tidak hanya itu, Pangulu diharapkan dapat mengemban kepercayaan yang diberikan kaum demi kemajuan anak kemenakan di zaman saat ini.
Selain itu, Para “Datuak” tersebut hendaknya dapat menyelesaikan permasalahan kaum melalui musyawarah mufakat agar konflik di tingkat nagari dapat diminimalisir sehingga tidak menghambat kelancaran pembangunan di Nagari.
Harapan itu secara bersama ditompangkan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo, Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Limapuluh Kota yang diwakili Zulkifli, ketika ketiga tokoh tersebut memberikan sambutan saat menghadiri Alek Batagak Pangulu Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh pada Selasa (07/03/2023).
Dilaksanakan terakhir kalinya tahun 2006 lalu, sejumlah 20 orang penghulu dilewakan gelarnya pada Alek Batagak Pangulu Koto Tinggi kali ini. Selain melewakan gelar adat, ‘Baralek Gadang’ di Koto Tinggi juga dirangkai dengan penobatan 47 imam.
Kegiatan yang kental dengan tradisi adat Minangkabau tersebut juga turut disemarakkan oleh ribuan masyarakat Koto Tinggi dan dihadiri oleh Danlantamal II Padang yang diwakili Letkol. Yudi Setiawan, unsur Forkopimda, Anggota DPRD Limapuluh Kota Doni Ikhlas, Khairul Apit, dan Wendy Chandra, Kepala Dinas Kominfo Desri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Retyanda, Kepala Dinas PMD/N Endra Amzar, Plt Kepala Dinas Sosial Afri Efendi, serta unsur Forkopimca Kecamatan Gunuang Omeh.
Di bagian lain sambutannya, Bupati Safaruddin mengapresiasi penyelenggaraan Batagak Pangulu yang diselenggarakan di Koto Tinggi.
“Ini jadi salah satu momentum sejarah bagi Nagari Koto Tinggi yang sukses menyelenggarakan Upacara Adat yang begitu meriah, hal ini menandakan adat Minangkabau masih begitu kental di Nagari Koto Tinggi,” kata Bupati Safaruddin.
Kemudian Bupati berharap Pangulu memiliki tanggung jawab dalam menjalankan amanah dengan ikhlas memberikan bimbingan terhadap anak dan kemenakan. Selain itu, Bupati Safaruddin meminta agar Pangulu bersama kaum dapat mengembangkan tanah pusaka agar dapat dikelola secara bersama demi keberlangsungan kaum masing-masing.
“Niatkan sebagai ibadah, gunakan jabatan dengan amanah dan tetap ikuti setiap aturan yang telah ditetapkan secara turun-temurun, insyaAllah dapat membangun kaum,” pungkas Bupati Safaruddin. (ton)