Jakarta | Topsumbar- Prof dr Fasli Jalal yang saat ini adalah Rektor Universitas Yarsi, Jakarta pada Jumat, 23 Februari 2023 lalu dianugerahi gelar profesor kehormatan dari Fujian Normal University, Tiongkok.
Penganugerahan gelar profesor kehormatan bagi pria ‘urang awak’ kelahiran Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, 1 September 1953 itu karena kontribusinya dalam bidang pendidikan dan pertukaran budaya antar Indonesia dan Tiongkok.
Penganugerahan gelar Profesor kehormatan kepada Prof Fasli Jalal dari Fujian Normal University, Tiongkok
itu tak luput menjadi berita headline sejumlah media arus utama di Indonesia.
Menurut Ketua Perkumpulan Alumni Fujian Normal University Yongki Saimun dalam keterangannya, Jumat (24/2/2023), dilansir Topsumbar.co.id dari laman media Indonesia, Prof Fasli Jalal merupakan pionir yang mendorong diselenggarakannya pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia setelah berakhirnya masa Orde Baru.
“Gelar Profesor Kehormatan merupakan gelar yang sangat amat cocok untuk Prof Fasli. Karena kontribusi luar biasanya bagi pendidikan dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Tiongkok memiliki yang tidak ternilai,” ujarnya.
Begitu pun, Presiden Fujian Normal University Prof. Wang Changping menyampaikan apresiasi atas penganugerahan tersebut. Menurutnya kontribusi Prof. Fasli sangat besar bagi perkembangan bahasa Mandarin di Indonesia.
Izinkan kami segenap civitas akademika Fujian Normal University mengucapkan selamat atas penganugerahan ini dan terima kasih atas kerja sama yang ada.
“Prof. Fasli sejak 2010 saat menjabat sebagai Wakil Menteri bahkan sebelumnya terus memberi kontribusi luar biasa bahkan tidak ternilai harganya. Merupakan hal yang luar biasa untuk kontribusi kedua negara, terutama dalam pendirian 6 pusat bahasa Mandarin di Indonesia,” ucapnya.
Dia berharap ke depan kerja sama kedua negara di sektor pendidikan dan lainnya bisa terus diperkuat.
Indonesia dan Tiongkok merupakan negara besar yang saling membutuhkan satu sama lain.
Sementara itu, Prof. Fasli menerangkan bahwa pada masa Orde Baru hubungan Indonesia dan Tiongkok memang renggang. Kepentingan politik pada masa itu menyebabkan bahasa dan budaya Tionghoa di Indonesia tidak bisa berkembang. Padahal dari perjalanan sejarah, nenek moyang orang Indonesia mempunyai hubungan yang dekat dengan Tiongkok.
Bahkan banyak keturunan Tionghoa yang sudah menjadi warga negara Indonesia.
“Jadi waktu itu kan sebelum Pak Harto berakhir sebetulnya hubungan dagang sudah dimulai, walaupun hubungan diplomatik belum. Jadi hubungan dagang ini membuka banyak kerja sama,” terangnya.
Meningkatkannya hubungan kerja sama kedua negara mendorong perlunya pembelajaran bahasa Mandarin. Mengingat banyak orang Tiongkok juga tidak cakap menggunakan bahasa Inggris.
Prof Fasli yang saat itu menjabat Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda pun mengusulkan kepada pemerintah untuk membuka kursus bahasa Mandarin setelah 32 tahun vakum.
Presiden Gus Dur pada saat itu ternyata juga sangat mendukung sehingga upaya untuk mengembalikan memori masa lalu bisa dimulai lagi.
“Batch pertama (kursus) itu hanya 400 orang, kemudian berkembang sampai dalam 10 tahun itu kita bisa menaikkan dari 400 menjadi 18 ribu per tahun,” ucapnya.
Saat ini, pelajaran bahasa Mandarin tidak hanya hadir di Universitas tetapi hingga ke sekolah menengah.
Tiongkok pun menjadi mitra strategis Indonesia dalam berbagai bidang, secara khusus untuk sektor pendidikan dengan banyaknya beasiswa untuk mahasiswa Indonesia.
Dengan gelar Profesor Kehormatan, Prof. Fasli mengatakan bahwa hal itu selaras dengan jabatan akademiknya. Sehingga ke depan dirinya juga menjadi bagian dari Fujian Normal University untuk memberi perkuliahan atau pembicara dalam seminar internasional di Tiongkok
Profil Prof Fasli Jalal
Dikutip dari Wikipedia, Prof Fasli Jalal atau lengkapnya Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK., Ph.D. (lahir 1 September 1953) adalah seorang akademisi Indonesia, tokoh/praktisi pendidikan Indonesia, ahli gizi, pertumbuhan dan perkembangan anak dan birokrat Indonesia.
Pada saat ini, Fasli Jalal menjabat sebagai Rektor Universitas Yarsi Jakarta setelah dilantik oleh Yayasan YARSI pada tahun 2019.
Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN) untuk periode 2013 – 2015, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia untuk periode 2010-2011, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia pada periode 2007-2010.
Fasli Jalal lahir di kota kecil Padang Panjang pada tanggal 1 September 1953 dari ayah, Engku Djalal Ibrahim dan ibu Rinjani Syarif.
Kedua orang tua Fasli Jalal berasal dari Nagari Tanjuang Bonai, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat dan berprofesi sebagai pendidik. Selain itu, ayahnya juga merupakan aktivitis/penggerak Muhammadiyah di Sumatera Barat.
Kota Padang Panjang memberikan kesan mendalam ke pada Fasli Jalal, karena Fasli lahir dan menghabiskan masa kecilnya di sebuah kota yang menjadi pusat pendidikan (terutama pendidikan agama) di Minangkabau dan Sumatera Barat.
Pada saat yang sama, kedua orang tua Fasli membaktikan diri sebagai pengajar di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang sebuah pesantren Islam modern khusus kaum perempuan pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Engku Djalal Ibrahim pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah MAS KMI Diniyyah Puteri. Kelak, ketika menyelesaikan pendidikan profesi dokternya di Universitas Andalas, dr. Fasli Jalal kembali ke Diniyyah Puteri untuk beberapa waktu lamanya untuk memimpin klinik kesehatan Diniyyah Puteri yang baru saja didirikan.
Fasli Jalal memulai pendidikan tingginya di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, setelah menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri Padang Panjang.
Pada tahun 1981, Fasli menyelesaikan pendidikan profesi kedokterannya di Universitas Andalas. Kemudian, pada tahun 1991 beliau mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dalam bidang Ilmu Gizi Masyarakat (dengan Minor di bidang Epidemiologi dan Program Studi Asia Tenggara) dari Universtas Cornell, Ithaca, New York.
Sebagai ilmuwan, penulis, dan birokrat, Prof Fasli Jalal memiliki profil riwayat panjang terkait pelatihan, karier, kegiatan profesional, pengalaman akademis, pengalaman kepakaran, dan penghargaan yang diraihnya. (Baca Wikipedia, red).
Dihubungi Topsumbar.co.id, Minggu (5/3/2023), Prof Fasli Jalal membenarkan jika baru-baru ini dia dianugerahi gelar Profesor kehormatan dari Fujian Normal University, Tiongkok.
“Benar, silakan bila dinda menayangkan beritanya,” ujar Prof Fasli Jalal menjawab Topsumbar.co.id
Dalam catatan Topsumbar.co.id, khususnya dimasa pandemi Covid-19 (2020-2021, red) Prof Fasli Jalal yang juga merupakan pembina Minang Diaspora Network Global acap memoderatori webinar Minang Diaspora Network Global via virtual zoom.
Beberapa kegiatan webinar Minang Diaspora Network Global itu juga ditayangkan Topsumbar.co.id.
(Alfian YN)