Pesisir Selatan | Topsumbar – Bupati Pesisir Selatan. Rusma Yul Anwar menyebutkan, tidak ada cerita untuk tidak melanjutkan pembangunan pasar surantih.
“Saya pastikan akan membangun pasar surantih ini, namun harus disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah, “sebutnya. ketika menghadiri kegiatan jumpa pers dengan sejumlah awak media diwilayah itu beserta dengan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah di ruang rapat bupati setempat. Senin (06/03/2023)
“apalagi saya merupakan urang sumando sutera, tidak mungkin pasar Itu tidak saya lanjutkan, “tegasnya.
Berdasarkan pemaparannya sebagai pengambil kebijakan didaerah itu bahwasanya pembangunan pasar surantih pada tahun 2021 mengalami kendala oleh covid-19 dimana segenap anggaran tersedot untuk mengatasi pandemi.
Dan untuk tahun 2022 masih dihadapan dengan kondisi yang sama, namun pada akhir tahun 2022 pada saat pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu menjadi salah satu objek temuan yang kemudian di rekomendasikan jika untuk melanjutkan pembangunan Pasar surantih itu, maka status kepemilikan tanah mesti jelas.
“nah, ini hibah lahan belum selesai sampai kini, dan itu yang menjadi salah satu kendala bagi kita untuk melanjutkan pembangunannya, ” jelasnya.
Sementara itu, desain pasar surantih itu tidak akan dirubah sama dengan desain semula yaitu nya pada lantai satu atau dasar tempat orang berjualan sembako dan tingkat dua nya tempat orang berjualan barang-barang pakaian dan elektronik hingga disediakan perkantoran Kerapatan Adat Nagari (KAN) Surantih.
“Karena sewaktu pembangunan awalnya, kantor KAN Surantih ikut serta dirubuhkan demi pembangunan Pasar surantih itu,”terangnya.
Pada kesempatan itu, Rusma Yul Anwar menegaskan kepada segenap perangkat daerah dan instansi terkait untuk segera memberikan draft atau form pembebasan lahan untuk pasar surantih berupa hibah dari niniak mamak ke pemda se-segera mungkin.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pesisir Selatan. Mawardi Roska menambahkan, bahwasanya pihaknya bakal mempersiapkan form pembebasan lahan ke niniak mamak melalui pihak Kecamatan setempat.
“dalam waktu dekat akan kami tuntaskan formnya, nanti supaya bisa di musyawarahkan ditingkat niniak mamak, “ucapnya.
Akan tetapi, seiring dengan adanya masukan dari beberapa tokoh di sana (Sutera-Red) bahwasanya pembangunan pasar surantih disesuaikan dengan RDTR kecamatan sutera, dengan meletakkan Pasar Rakyat di belakang Pasar yang ada pada saat ini.
“jadi Pasar sekarang bukan lagi pasar rakyat, tapi dijadikan pasar kuliner namanya, Dan dibangun jalan yang representative,” tambahnya.
Menurutnya, jika kondisi pasar saat ini tetap dijadikan sebagai pasar rakyat, dengan melihat kondisi maka tidak akan memungkinkan dan ditaksir akan memicu kemacetan.
Kesempatan lainnya, Camat Sutera yang turut hadir dalam kesempatan itu, Salman alfarisi brutu menegaskan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu draft pembebasan lahan yang diminta oleh pihak perangkat daerah.
“Karena berkas yang kami peroleh hingga saat ini hanya berupa surat kesepakatan bukanlah hibah, makanya kami menunggu format hibah, sehingga bisa di musyawarahkan dengan niniak mamak, “tambahnya.
Surat kesepakatan yang diduga dipergunakan untuk pembangunan awal pasar surantih itu berkemungkinan dipicu dengan terjadinya kisruh yang berkepanjangan di internal KAN Surantih.
“tidak ada persoalan sebenarnya dalam pembebasan lahan ataupun perolehan hibah ke pemda,” tutupnya.
Kesempatan lainnya Ketua Kerapatan Adat Nagari Surantih. Hasan Basri Datuak Rajo Kayo menilai perihatin dengan izin pembangunan pasar surantih yang hingga saat ini masih terbengkalai.
Dan ia sangat menginginkan pasar surantih itu dilanjutkan pembangunannya sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
Sebagai tokoh adat di wilayah itu ia mendukung penuh untuk segera dilakukan proses musyawarah untuk memberikan hibah lahan kepada pemerintah daerah.
“karena tanah ulayat itu bisa dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat, dan jika ada formula form hibah tersebut silahkan kita bahas secara bersama ditingkat KAN terlebih dahulu, “tuturnya.
Konon, pada periodesasi KAN sebelumnya ia tidak mengetahui secara pasti, apakah ada pembahasan tentang pembebasan tanah kepada pemda untuk membangun pasar itu.
“penyerahan tanah akan segera kita lakukan, tidak boleh di hibahkan sembarangan, takutnya nanti diserahkan ke investor, ini yang mesti kita bicarakan sedari awal, “tegasnya.
Pada kesempatan, ia juga mengaku sangat perihatin dan kasihan dengan pedagang saat ini yang berdagang di pasar surantih, selain terjadinya pengurangan penghasilan akibat berkurangnya jual beli namun juga karena kondisi pasar yang tidak representative.(Re)