Payakumbuh | Topsumbar – Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Dafrul Pasi membuka secara resmi sosialisasi penguatan nilai-nilai kepahlawanan bagi masyarakat yang digelar oleh Dinas Sosial Kota Payakumbuh di Aula Kantor Bersama Padang Kaduduak, Kamis (2/3).
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemko Payakumbuh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan membentuk karakter kepahlawanan dalam diri bangsa.
Dafrul Pasi mengatakan penguatan nilai-nilai kepahlawanan pada masyarakat sangatlah penting. Nilai-nilai tersebut akan membentuk kepribadian serta pola pikir. Selain juga menjadi bekal untuk mendidik serta membimbing generasi muda menjadi pribadi yang jauh dari pengaruh kenakalan remaja dan siap dengan kemajuan zaman.
“Bonus demografi kedepan harus kita kelola dengan baik. Karena pengangguran menyumbang kepada meningkatnya angka kemiskinan, ketika ini berakumulasi, akhirnya kriminalitas menjadi jalan keluar terakhir bagi yang tidak berfikir dengan jernih dan maju,” ujarnya.
Makanya, kata Dafrul, Pemerintah Kota Payakumbuh berupaya untuk terus memberikan penguatan kepada anak muda melalui tiga OPD yakni dinas pendidikan, dinas sosial, dan disparpora yang menjadi stakeholder di masing-masing bidangnya.
“Kepahlawanan, demografi, dan globalisasi ini menjadi isu utama anak muda saat ini,” terangnya.
Dafrul menambahkan, anak anak muda saat ini cenderung banyak yang punya sifat konsumtif, suka memakai barang tanpa memikirkan gunanya sehingga banyak mudharatnya dari pada keuntungannya. Lalu, mereka juga menyukai prilaku hedonisme, yakni suka bermewahan, mementingkan diri sendiri dan kurang kepedulian dengan yang lain.
“Bisa kita lihat anak-anak muda saat ini begitu mudah menyerah dan putus asa, karena daya juangnya tidak seperti orang-orang dulu, akhirnya karena putus asa mereka memilih jalan keluarnya terjerumus dalam jurang narkoba dan pergaulan bebas,” ujarnya.
Untuk itu, kata Dafrul, anak-anak muda harus memiliki sifat mau berkorban, sepanjang memberikan yang terbaik, balasannya bukan dari orang yang ditolong, tapi dari Allah melalui orang lain.
“Hindari bergaul dengan istilah circle-circle yang membuat kita terkotak-kotak, tidak ada sinergi. Kaya dengan yang kaya, pintar dengan yang pintar, tidak ingin berbagi dengan yang kekurangan. Kita harus bekerja keras, tidak ada orang yang yang menerima hasil saja, harus ada keinginan, usaha, dan tawakkal yang berbarengan,” jelasnya.
Terakhir, Dafrul berharap peserta yang hadir dalam sosialisasi tersebut dapat menjadi tokoh di masyarakat, setidaknya di lingkup kelurahan atau paling tidak di lingkungan rumahnya masing-masing.
“Melalui peserta ini diharapkan penguatan nilai kepahlawanan akan menyebar luas, melalui keluarga, melalui penduduk-penduduk di tiap kelurahan. Mereka menjadi contoh baik dalam mewujudkan generasi emas Indonesia,” tukuknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Irwan Suwandi menerangkan kegiatan sosialisasi ini digelar selama 3 hari, 2, 7, dan 9 Maret 2023. Pada hari pertama, peserta sosialisasi dari kalangan akademisi atau mahasiswa. Untuk selanjutnya kepada perwakilan karang taruna dan OSIS se Kota Payakumbuh. Narasumbernya adalah aktivis Payakumbuh dan Sumatera Barat Zulfian dan Zulfikar.
“Kami ingin menghadirkan peran generasi muda agar turut serta menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial, ini juga sesuai dengan tugas pokok dinas sosial adalah mengajak stakeholder turut serta di dalamnya, sesuai UU Nomor 11 Tahun 2009. Sehingga kita bisa bersama-sama mengentaskan persoalan sosial di tengah masyarakat,” ujarnya. (Ton)