Sijunjung | TopSumbar – Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung mengadakan Seminar Nasional dan Diskusi Aktual tentang Riwayat Hidup dan Perjuangan Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA di Balairung Lansek Manih, Muaro Sijunjung pada Selasa (14/2).
Seminar Nasional dan Diskusi Aktual tentang Riwayat Hidup dan Perjuangan Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA ini adalah dalam rangka pengusulan Pahlawan Nasional atas jasa dan kontribusi besar yang telah ditorehkan almarhum semasa hidupnya dalam memajukan bangsa, negara, keagamaan dan kemanusiaan.
Seminar Nasional dan Diskusi Aktual tentang Riwayat Hidup dan Perjuangan Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA dibuka secara resmi oleh Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si Sutan Gumilang (BDY) dengan menghadirkan pembicara Dr. H. Anwar Abbas, MM, M.Ag, Drs. Arif Nahari, M.Si, Drs. H. Ashabul Kahfi, M.Ag, Dr. Siti Fatimah, M.Pd, M.Hum, Dr. H. Shofwan Karim Elha, MA, serta penanggap Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA dan Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS dengan moderator Isral Naska, MA.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) Dr. Riki Saputra, MA dalam sambutannya mengatakan di Kampus UM Sumbar telah didirikan Convention Hall Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA dan beberapa waktu lalu mahasiswa KKN UM Sumbar juga telah menginisiasi hingga diresmikannya Rumah Masa Kecil Buya Ahmad Syafii Maarif di Nagari Sumpur Kudus Selatan.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si Sutan Gumilang (BDY) dalam pengantarnya menyampaikan pesan Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA semasa hidup bahwa “Sijunjung butuh pemimpin yang mau berlari”.
Mengutip dari liputan6.com bahwa “Lubuk akal titian ilmu itu adalah beliau” sehingga kita merasakan kehilangan beliau, lanjut Bupati Sijunjung BDY diawal seminar.
Saat ini kita mempersiapkan legalitas penggunaan nama Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA sebagai nama RSUD, nama jalan, serta nama khasanah di Perpustakaan Daerah, demikian Bupati Sijunjung BDY memaparkan.
Dr. H. Anwar Abbas, MM, M.Ag selaku Sekjen MUI sekaligus Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah membidangi UMKM, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup dalam pemaparannya menyampaikan orang terdekatnya pun akan dijadikan musuh oleh Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA jika melakukan korupsi.
Dr. H. Anwar Abbas, MM, M.Ag mengaku salut dengan sikap pribadi Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA yang tulus dan punya prinsip moral yang teguh. Buya diakui sebagai tokoh yang banyak berjasa pada negeri ini. “Beliau juga sosok yang menarik. Menarik karena beliau ini mengenal dunia tetapi tidak mudah tergoda. Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA adalah tokoh yang sangat anti terhadap korupsi.
Dr. Siti Fatimah, M.Pd, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Sejarah (FIS) Universitas Negeri Padang (UNP) dalam pemaparannya menyampaikan “Bicara tentang Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA tidak mungkin tuntas dalam sehari, berminggu-minggu pun tak cukup waktunya”.
“Dimata murid-muridnya Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA adalah orang yang selalu hangat, novelty (mengandung unsur kebaruan), dan pemahamannya medekonstruksi” lanjut Dr. Siti Fatimah, M.Pd, M.Hum.
“Bacalah karya beliau yang sudah 270 jumlahnya dan telah dikutip sebanyak lebih dari 3.000 kali, jangan hanya dengar cerita” Dr. Siti Fatimah, M.Pd, M.Hum yang juga Ketua Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (BKSPTN) Wilayah Barat Ilmu-Ilmu Sosial menambahkan.
Dr. H. Shofwan Karim Elha, MA selaku Ketua Dewan Pakar Pusat Studi Islam dan Minangkabau (PSIM) UM Sumbar menyampaikan bahwa Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA itu diksinya singkat tapi orang tersentuh.
Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA sangat peduli terhadap pendidikan, salah satu wujudnya yaitu dengan diutusnya Inggit Prabowo bersama Sidiq Wahyu Oktavianto selaku AnakPanahMU ke Sumpur Kudus, Dr. H. Shofwan Karim Elha, MA melanjutkan.
Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA selaku Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kajian Internasional yang menanggapi dalam seminar ini menyampaikan “Dibutuhkan kesungguhan, dokumen dan heritage dalam rangka proses pengajuan Pahlawan Nasional ini”.
Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS yang juga Ketua Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Propinsi Sumatera Barat mengatakan “Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA adalah orang yang tak mau diintervensi”.
“Pemikiran-pemikiran Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA yang hadir di Republika melalui kolom Resonansi sangat menyentuh, kemudian jika kita baca biografi Si Anak Kampung masih banyak yang harus diperbarui” demikian Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS yang juga mantan Rektor ISI Padang Panjang ini menanggapi.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemensos RI Drs. Arif Nahari, M.Si pada kesempatan ini juga menjelaskan tatacara dan prosedur pengajuan Pahlawan Nasional yang disampaikan secara daring.
Seminar Nasional dan Diskusi Aktual tentang Riwayat Hidup dan Perjuangan Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA ini diikuti oleh peserta Wakil Bupati Sijunjung H. Iraddatillah, S.Pt, Kadinsos Propinsi Sumbar, Ketua PWM Sumbar, Ketua beserta Anggota DPRD, Forkopimda, Ketua TP-PKK, Ketua GOW, Ketua PDM, Pimpinan OPD, Pimpinan BUMN/BUMD, Camat, Wali Nagari, Tokoh Masyarakat, serta AnakPanahMU. (AG)