Padang Panjang | Topsumbar- Guna pengendalian inflasi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengharapkan setiap daerah intens pantau harga komoditas pangan di pasar dan melakukan kerja sama dengan Bulog dan lainnya.
“Kita mengharapkan setiap daerah bergerak cepat dan intens dalam memantau harga komoditi yang ada. Jangan sampai kekurangan stok yang membuat harga komoditas tersebut naik,” kata Tito saat memimpin Rapat Pengendalian Inflasi, Senin (13/2/2023), dilansir Topsumbar.co.id dari laman Kominfo Padang Panjang, Selasa (14/2/2023).
Disebutkan dari Kota Padang Panjang rapat tersebut diikuti melalui Zoom Meeting oleh Sekretaris Daerah Kota (Sekdako), Kajari, TNI/Polri, kepala BPS, kepala OPD terkait dan Kabag Perekonomian dan SDA Setdako di ruang VIP Balai Kota.
Sekdako Sonny Budaya Putra mengatakan untuk inflasi Padang Panjang mengacu ke inflasi kota IHK (Indeks Harga Konsumen) terdekat, yaitu Kota Bukittinggi.
“Pada Januari mengalami inflasi 0,39% mtm (month to month), lebih rendah dari Provinsi Sumbar 0,44%. Tapi lebih tinggi dari nasional yang mtm-nya sebesar 0,34%,” kata Sonny.
Selain itu Sonny juga mengharapkan ke depan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan langkah-langkah konkret terkait harga komoditi yang ada di Padang Panjang. Baik itu penanaman cabai, operasi pasar murah, memantau harga, bantuan sosial tunai, transportasi, rapat koordinasi dan sebagainya.
“Kita harus gencar lakukan rencana program yang sudah kita rancang untuk menurunkan laju inflasi ini,” tegasnya.
Sementara itu Kabag Perekonomian dan SDA Setdako, Putra Dewangga mengatakan sampai saat ini Pemko sudah melakukan beberapa tindakan untuk menurunkan inflasi dan hasilnya hingga saat ini tidak ada pergerakan harga yang terlalu signifikan.
“Pada minggu kedua Februari ini, tidak ada pergerakan harga yang terlalu signifikan. Khusus daging ayam broiler masih mengalami sedikit penurunan, yaitu dari dari Rp26.375 di awal minggu menjadi Rp26.250 di akhir minggu II,” katanya.
Ditambahkannya, empat minggu berturut-turut daging ayam broiler mengalami penurunan. Cabe merah berfluktuasi di kisaran Rp55 ribu sampai dengan Rp60 ribu.
“Beras dan minyak goreng tidak mengalami kenaikan, namun tidak pula turun,” ujarnya.
(AL)