Bukittinggi | Topsumbar – Provinsi Sumatra Barat menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang berdasarkan hasil risk assessment dikategorikan sebagai provinsi yang berisiko tinggi terhadap penularan virus polio. Berdasarkan rekomendasi WHO, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Komite Ahli Eradikasi Polio, dibutuhkan upaya berupa kegiatan crash program Polio yang dilaksanakan di kedua provinsi untuk menutup kesenjangan imunitas.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Santika Premier Padang, Senin, (20/02/2023)
Dari penelitian itu, Pemprov Sumbar gelar pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Crash Program Imunisasi Polio. Atas nama Wali Kota Bukittinggi, Sekretaris Daerah Martias Wanto, melakukan penandatangan bersama. Pernyataan dukungan lintas sektor dalam pelaksanaan Crash Program Polio Provinsi Sumatera Barat.
Sekda Buktitinggi, Martias Wanto, menjelaskan, Crash Program Polio merupakan kegiatan pemberian imunisasi Polio tambahan pada sasaran tanpa memandang status dan interval imunisasi sebelumnya (baik imunisasi rutin maupun BIAN). Kegiatan ini dilaksanakan pada wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah penularan virus polio.
“Alhamdulillah sampai saat ini, belum ditemukan kasus polio di Kota Bukittinggi. Untuk antisipasi kita sudah lakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap waspada. Kemudian, kita himbau warga untuk ikut imunisasi serentak tanggal 6 hingga 13 Maret 2023 di posyandu, Poskeskel, Posbindu, paud terdekat,” ujar Sekda didampingi Kadis Kesehatan, Linda Faroza dan Kabag Tapem Setdako, Mihandrik.
Saat pelaksanaan Crash Program Polio ini nantinya, dilakukan pemberian 1 (satu) dosis Imunisasi bivalent Oral Pollo Vaccine (bOPV) dan 4 (satu) dosis imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV). Imunisasi bOPV, ditujukan untuk seluruh anak usia 0 sampai dangan 59 bulan. Sedangkan imunisai IPV, ditujukan untuk seluruh anak usia 4 sampal dengan 59 bulan termasuk pendatang.
Pada kesempatan itu, Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar, juga berikan dukungan penuh terhadap pemberian imunisasi polio. Hal ini telah dirapatkan dengan MUI se Sumatra Barat. Sehingga imunisasi ini aman diberikan pada anak, untuk mengantisipasi dampak buruk polio.
Advokasi, Sosialisasi dan Penguatan crash program Polio dari Kementrian Kesehatan, dibuka oleh Gubernur Sumbar dan ditandatangani komitmen Wali Kota dan Bupati. Upaya ini penting dalam mempertahankan status Indonesia dan Sumbar Bebas Polio.
(JA)