Pesisir Selatan | TopSumbar – Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Sumatera Barat melalui Dinas PUPR Melalui program jamban gratis sebanyak 800 keluarga miskin pada tahun 2023.
“Tahun ini, Pemkab Pessel membangun jamban gratis kepada warga miskin, bagian dari Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistim Air Limbah, sebagai upaya mengurangi buang air besar sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF),” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pessel, Devitra, didampingi Kabid Cipta Karya Novi Irawan, dan PPTK Amrial, pada awak media di Sago, Jumat (3/2/).
Untuk anggaran kegiatan berasal dari Dana Tranfer Umum (DTU), “Total alokasi biaya program disiapkan sebesar Rp5 miliar, dengan lokasi tersebar di beberapa kecamatan,” ucap Novi Irawan.
Keberadaan jamban merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi kemiskinan di masyarakat. Selain untuk kesehatan, juga akan meningkatkan kualitas sarana sanitasi bagi masyarakat serta mengurangi dampak pencemaran dan terkontaminasinya sumber air bersih dari bakteri E-Coli. “Bantuan ini berupa tanki septik tipe konvensional cor beton dan bilik jamban,” ujar Novi Irawan.
Sasaran penerima bantuan tersebut adalah rumah tangga yang tidak memiliki jamban yang layak. Usulan dari nagari-nagari (Desa) kemudian akan dilakukan survey (pengecekan) lapangan.
Penerima (lolos survey tim) nantinya juga diminta untuk mempersiapkan lokasi/lahan pembangunan jamban. Kemudian bersedia memanfaatkan setelah dibangun, seperti wajib menguras tangki septik apabila penuh melalui jasa sedot lumpur tinja, memanfaatkan, dan merawat jamban dengan tidak membuang sampah ke kloset.
Harapannya, kegiatan ini bisa mengubah perilaku masyarakat untuk stop BAB sembarangan. Menyoal kebutuhan program bantuan jamban, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan masih butuh tambahan lagi. Sebab dari data saat ini, rumah tangga miskin yang tidak punya jamban layak mencapai 12.600 rumah.
“Jadi, kalau dilihat dari program tahun ini, yang dijadwalkan terlaksana 800 rumah. Kita (Pemkab Pessel) jelas masih butuh banyak tambahan. Semoga tahun depan (2024), kita bisa dapat lagi program bantuan yang sama,” ucap Novi Irawan, diamini Amrial.
( STO)