Payakumbuh | Topsumbar – Upaya memberikan pengetahuan tentang kebencanaan terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Payakumbuh, hal tersebut dilakukan guna meminimalisir serta kesiapsiagaan bagi perwakilan dari tiga unsur yang ikut serta dalam kegiatan sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana Kabupaten/Kota tahun anggaran 2023.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, dari tanggal 22 sampai 23 Februari 2023 di gedung sanggar kegiatan belajar (SKB) kota Payakumbuh Padang Alai Bodi, kecamatan Payakumbuh Timur itu melibatkan sebanyak 253 orang peserta yang berasal dari unsur masyarakat perwakilan setiap kelurahan se-kota Payakumbuh, 47 orang dari unsur ormas, dan 10 orang dari murid/pelajar SMA dan SMP.
Kepala pelaksana BPBD Kota Payakumbuh Erizon dalam laporan panitia menyampaikan jika dalam dua hari pelaksanaan sosialisasi berlangsung, peserta dibagi sebanyak 154 orang peserta pada hari pertama dan 196 orang peserta di hari kedua.
Terlihat hadir saat pembukaan sosialisasi Pj. Walikota Payakumbuh bersama perwakilan dari BPBD Provinsi yang sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi KIE Rawan Bencana Kabupaten/Kota, yakni Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda, Indraveri, M. Kes.
Erizon mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan sosialisasi tentang Informasi Edukasi Kebencanaan sebagai upaya BPBD Kota Payakumbuh melatih mental dan kesadaran seuruh unsur dari masyarakat, ormas dan pelajar dalam menyikapi terjadinya bencana.
“Kadang bencana terjadi tanpa kita sadari sebelumnya diperlukan wawasan pengetahuan serta pengalaman dalam menyikapi bencana tersebut agar keselamatan diri bahkan orang lain bisa diselamatkan jika terjadi bencana,” ungkap Erizon.
Dalam mensukseskan sosialisasi KIE Rawan Bencana Kabuoaten/Kota itu, BPBD Kota Payakumbuh juga turut menghadirkan narasumber lainnya, Erizon (Kalaksa BPBD Kota Payakumbuh), Arman Riska (Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Payakumbuh), dan Eze (Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Payakumbuh).
Pj. Walikota Payakumbuh dalam sambutannya mengatakan, dalam menyongsong visi penanggulangan bencana yakni masyarakat yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur yang merupakan goresan upaya antisipatif dalam menghadapi perubahan kondisi bumi dengan berbagai konsekuensi serius bagi keselamatan hidup segenap masyarakat.
Penanggulangan bencana merupakan ujung tombak dalam mewujudkan ketentraman dan kebahagiaan hidup bersama dalam semangat membangun ketangguhan bangsa terhadap ancaman dan risiko bencana yang dapat terjadi kapan saja di mana saja dan menimpa siapa saja.
“Upaya penanggulangan bencana yang dilakukan seyogyanya merupakan pelayanan prima oleh pemerintah bekerja sama dengan semua komponen masyarakat pada saat pra bencana,” ujar Elvi Jaya mewakili Pj. Walikota Payakumbuh.
Ia menjelaskan, saat bencana dan pasca bencana tingkat kerentanan yang tinggi akan berakibat pada peningkatan resiko bencana, pertumbuhan penduduk, dapat mengakibatkan meningkatnya kebutuhan ruang dan lahan peningkatan pemanfaatan ruang dan lahan, peningkatan pemanfaatan ruang dan lahan yang tidak terkendali, pembalakan luas, urbanisasi dapat mendorong peningkatan kerusakan lingkungan yang pasti akan berdampak pada kejadian bencana di sekitar.
Ia menambahkan, kesiapsiagaan dan kesigapan warga masyarakat dalam menghadapi bencana harus terus ditumbuh kembangkan melalui sosialisasi dan latihan-latihan secara berkala.
“Hal itu dilakukan sebagai modal dasar dan kemampuan untuk menghadapi dampak bencana sejak dini sebelum datang bantuan dari luar,” imbuh Vijay sapaan akrab Staf ahli Walikota bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia tersebut.
Dia juga menekankan perlu adanya sinergi keterlibatan Pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dengan bersungguh-sungguh dan terus mengampanyekan aksi-aksi pengurangan risiko bencana.
“Saya berharap dalam penanganan bencana senantiasa tetap mengedepankan koordinasi dan singkronisaai pelbagai pihak, baik Pemerintah, masyarakat dan dunia usaha,” ujarnya.
Vijay berharap kepada seluruh peserta yang ikut agar dapat mengikuti kegiatan sosialisasi sampai selesai, dan semoga apa yang disampaikan oleh narasumber dapat dipahami dan selanjutnya untuk seluruh peserta yang ikut ini agar juga turut dapat menyebarluaskan informasi yang telah didapat di lingkungannya masing-masing,” himbaunya.
“Dan kedepannya kita berharap akan didapatkan persamaan persepsi dalam menyikapi bencana baik dari pemerintah selaku pemangku kebijakan, dan juga masyarakat, serta pihak swasta. Sehingga penanggulangan Ben Ana dapat terlaksa sesuai dengan yang kota harapkan bersama,” tukas Vijay.
Sementara itu, salah seorang peserta sosialisasi dari unsur ormas, Budi mengucapkan terimakasih kepada pihak BPBD Kota Payakumbuh yang sudah mengelar kegiatan Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana di tingkat kota Payakumbuh. Harapan kami kegiatan ini mampu memberikan edukasi dan pemahaman dalam hal tanggap bencana,” tuturnya. (Ton)