Sawahlunto | TopSumbar – Untuk mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW, dalam melaksanakan perintah Allah untuk menjemput salat dengan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan dalam waktu setengah malam ke Sidratul Muntaha. Berulang kali Rasullullah melakukan perjalanan seputar persoalan salat.
Dari 50 kali sehari semalam, rakaat yang terbanyak, sampai akhirnya pada 5 waktu sehari semalam. Isya, Subuh, Dzuhur, Ashar dan Magrib sesuai dengan situasi fisik dan waktu yang dimungkinkan dapat dilakukan oleh ummat Nabi Muhammad SAW.
Ustadz Yurisman Taufiq dalam ceramahnya meriwayatkan proses perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan segala persoalan dan rintangan yang dihadapi pada zaman itu. Selain itu Ustadz Taufiq juga memaparkan bagaimana untuk lebih introspeksi diri, atas peristiwa masa lalu dengan prikehidupan di zaman yang serba modern saat ini.
Oleh-oleh dari Allah kepada Nabi adalah salat 50 kali sehari semalam, namun atas usulan dari Nabi Musa As kepada Nabi Muhammad SAW maka jadilah 5 waktu sehari semalam.
“Sangat disayangkan kalau masih saja ada yang tidak salat,” kilah ustadz Taufiq.
Secara sederhana acara isra’ miraj digelar sambil bersilaturrahmi sesama warga pada malam Selasa, 21 Februari 2023. Asrul Jamaran, selaku Ketua Mushalla Jihad dan Yunasri (wakil ketua) serta Fenti Aurora (bendahara) juga sangat apresiasi terhadap para jamaah ibu-ibu dan bapak-bapak serta para remaja yang hadir selaku jamaah dengan hikmat mendengar ceramah agama.
Asrul juga menyampaikan bahwa persiapan mubaliq untuk ceramah Ramadan pun sudah dipersiapkan oleh pengurus.
“Untuk mengisi kekosongan bila ada mubaliq yang berhalangan hadir, para santri pun dipersiapkan buat mengisi kekosongan. Semua rencana untuk pelaksanaan tarawih dan penceramahnya, sengaja sejak kini dipersiapkan.
Acara berakhir dengan bercengkerama sambil menikmati beberapa snack makanan yang dibawa oleh kaum ibu-ibu para jamaah warga RT 02 RW 2 Tangsi Gunung, Kelurahan Air dingin, Sawahlunto.
(Rollys Koto)