Definisi dan Penyebab Gangguan Seksual Masokisme

Ilustrasi

Gangguan seksual masokisme adalah gangguan seksual yang terjadi secara berulang, intens, membangkitkan fantasi seksual, dorongan, atau perilaku yang menyusahkan dan memiliki potensi untuk membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Salah satu jenis masokisme seksual tertentu disebut asphyxiophilia, di mana seseorang menerima kepuasan seksual dengan membatasi pernapasannya. Sementara beberapa orang melakukan latihan ini dengan pasangan, yang lain lebih memilih untuk membatasi pernapasan mereka saat mereka sendirian, dan sebagai akibatnya kematian yang tidak disengaja dapat terjadi.

Perilaku masokis seksual biasanya terlihat pada awal masa dewasa, dan terkadang dimulai dengan permainan masokis atau sadis selama masa kanak-kanak.

Bacaan Lainnya

Berikut ini adalah penyebab terhadap orang yang mengidap gangguan seksual masokisme:

  1. Pelarian

Dalam sebuah teori mengatakan bahwa prilaku gangguan seksual masokisme adalah sebuah bentuk dari pelarian. Melalui fantasi seksual yang dimiliki orang tersebut, dia akan merasakan sebuah sensasi yang baru dan berbeda

  1. Trauma

Trauma dari masa kanak kanak adalah salah satu penyebab dari prilaku gangguan seksual masokisme. Pelecehan seksual atau sebuah pengalaman masa kecil yang signifikan dapat menyebabkan penyimpangan seksual masokisme ini. Seriring dengan berjalannya waktu, pengalaman pahit tersebut dapat menjadi pemicu untuk memiliki sebuah kecenderungan gangguan seksual masokisme yang justru menikmati sebuah kesakitan dari sebuah trauma yang dimiliki atau juga pelecehan seksual.

  1. Kekerasan Seksual

Meskipun belum dapat dipastikan dengan jelas, memiliki sebuah kenangan buruk terhadap kekerasan seksual yang pernah dialami dapat menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan seksual masokisme. Selain dari pada itu, memiliki pengalaman kekerasan seksual yang menjadi sebuah pemicu juga bisa dikarenakan sebuah kesedihan yang mendalam terhadap suatu kejadian atau juga kekerasan fisik yang pernah dialami.

  1. Fantasi Seksual

Sebua penyimpangan seksual pada awalnya mungkin bisa terjadi karena memiliki sebuah fantasi seksual yang berbahaya dan juga terlarang. Gairah dari sebuah fantasi seksual yang berbahaya dan terlarang akan menjadi lebih kuat ketika fantasi seksual tersebut ditekan. Ketika orang yang memiliki fantasi seksual tersebut mempraktekannya, seseorang yang sedang dalam keadaan tertekan akan semakin terangsang dan bergairah. Dalam kasus gangguan seksual masokisme, sebuah prilaku masokistik akan semakin terikat erat dengan sebuah prilaku seksual.

  1. Faktor Lingkungan

Sebuah gangguan seksual masokisme dapat disebabkan oleh sebuah kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi prilaku, pola berpikir, gaya hidup dan juga kecenderungan terhadap aktivitas seksual. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi sebuah gangguan seksual masokisme ini bisa didapat karena adanya sebuah masalah keluarga, tindak kekerasan atau juga bisa karena masalah lain yang dapat memicu seseorang dapat mengidap gangguan seksual masokisme.

Masokisme seksual mengacu pada keterlibatan dalam sebuah fantasi seksual tentang, dipukuli, diikat, dihina, atau dibuat menderita, yang menghasilkan kepuasan seksual. Jika orang dengan preferensi seksual ini melaporkan masalah psikologis atau sosial sebagai akibatnya, mereka mungkin didiagnosis dengan gangguan masokisme seksual. Jenis-jenis kesusahan yang mungkin dialami oleh orang-orang dengan gangguan ini termasuk kecemasan yang parah, rasa bersalah, rasa malu, dan pikiran obsesif tentang terlibat dalam masokisme seksual.

Sebaliknya, jika seseorang dengan hasrat seksual masokisme menyatakan tidak ada tekanan, kecemasan, obsesi, rasa bersalah, atau rasa malu, tentang impuls parafilik ini, dan tidak dihalangi olehnya dalam kehidupan sehari-hari, mereka dapat ditentukan memiliki minat seksual masokis. tetapi tidak boleh didiagnosis dengan gangguan masokisme seksual. (*)

Pos terkait