Sawahlunto | Top Sumbar – Kecelakaan tambang batubara yang dikelola oleh PT Nusa Alam Lestari (NAL), Jumat, 9 Desember 2022 meledak, diduga akibat gas metan.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono turun langsung ke lokasi yang berada di Desa Salak, Kecamatan Talawi. Dirinya mengatakan bahwa 9 orang meninggal, 4 orang selamat, dan 1 orang masih terjebak di dalam lubang tambang, diperkirakan juga sudah jadi korban yang meninggal.
Kepada awak media, Kapolda memaparkan bahwa pihaknya akan melakukan pendalaman atas kasus kecelakaan tambang tersebut. Mulai dari pendataan informasi dari Kapolres, siapa yang bertanggung jawab, dan apakah PT NAL ini dikelola langsung oleh pemiliknya atau oleh orang lain.
“Kalau ditemukan pelanggaran penyimpangan, pendalaman ada di sisi yurudis formal,” tegas Kapolda Sumbar.
Kapolda akan perintahkan Dirkrimsus untuk mendalami, kapan perlu dibentuk Timsus untuk masalah keabsahan dan legalitas penambangan tersebut.
“Katakanlah izinnya A, yang mengelola B, atau perusahaan lain, itu perlu juga pendalaman, siapa tahu ada indikasi kesana, yang penting informasi saya tampung dulu,” jelas Kapolda.
Kapolda akan melakukan pengecekan dengan pihak pengelola tentang Standar Operational Procedure (SOP), serta akan mengumpulkan keterangan dari segenap saksi yang masih hidup.
“Perkembangan peristiwa kecelakaan tambang masih dalam penyelidikan, untuk lebih lanjut bisa melalui Kombes Pol Dwi Sulistyawan Kabid Humas Polda Sumbar atau via AKBP Purwanto Hari Subekti Kapolres Sawahlunto dan Dirkrimsus,” ungkap Kapolda Sumbar.
Awal kejadian sekitar pukul 9.00 WIB disaat para karyawan mulai bekerja, diketahui oleh Dian Firdaus selaku Kepala Teknik Tambang (KTT) PT NAL. Dari lobang terlihat letupan yang mengeluarkan kepulan asap.
Kepala lobang pun diperintahkan melakukan pengecekan ke dalam lobang oleh KTT. Lima pekerja yang bergegas keluar lobang dengan kondisi luka lecet dan luka bakar pun dibawa ke RSUD Sawahlunto.
Sampai berita ini diturunkan, kasus ledakan tambang batubara PT NAL sedang ditangani oleh pihak berwajib. (Rollys Koto)