Payakumbuh| Topsumbar – “Anak yatim adalah kewajiban kita, bagaimana menghidupi dan mengganggap mereka saudara, kita harus berbuat untuk mereka. Semua yang ada di lingkungannya memiliki peran untuk ikut mengurusi mereka”.
Begitu yang disampaikan Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda saat menghadiri penyerahan santunan kepada anak yatim di Lingkungan Tarok, Kelurahan Tigo Koto Diate, Selasa (13/12) malam.
Selain penyerahan santunan kepada 46 orang anak yatim, juga ada penyerahan bantuan dari wali kota untuk anak-anak berpotensi stunting dan warga yang dalam kondisi ekonomi ekstrem di lingkungan tersebut.
Turut hadir Camat Payakumbuh Utara Joni Parlin, Pengurus Mesjid, Ketua LPM, Remaja Mesjid, dan masyarakat setempat.
Wali Kota Rida Ananda mengatakan Wako Rida Ananda mengatakan dirinya merasa terharu dengan kepedulian masyarakat Tarok dalam mengayomi anak-anak yatim.
“Selaku orang yang diamanatkan sebagai kepala daerah, sangat kami apresiasi, karena ini juga menjadi tanggung jawab kami,” kata Rida.
Rida menyebut kondisi kemiskinan di Kota Payakumbuh masih cukup banyak, makanya harus bersama-sama mengentaskan masalah kemiskinan ekstrem dan stunting, partisipasi semua lini sangat diharapkan.
“Berbuat baik dengan berbagi kepada sesama adalah perbuatan terpuji, semoga menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT. Yang paling penting rasa berbagi dan kepedulian, dengan banyak berbagi banyak rezeki datang kepada kita,” kata Rida.
Rida mengajak kepada masyarakat yang ekonominya mampu berbagi untuk bisa menyisihkan hartanya membantu dan menyantuni anak yatim.
“Semoga masyarakat Tarok menjadi contoh bagi masyarakat kita di tempat lain, bagaimana anak yatim disantuni tak hanya saat momentum hari-hari besar saja,” tukuknya.
Sementara, Ketua Pengurus Mesjid Muhsinin, Ulil Umri Pono Dirajo menyampaikan program santunan anak yatim ini telah dimulai sejak November 2020 lalu, meski saat itu sedang pandemi Covid-19, namun tidak surut semangat masyarakat Tarok untuk berbagi kepada saat itu 32 orang anak yatim.
“Sudah Qadarullah juga, hari ini anak-anak yatim di lingkungan Tarok kini ada 46 orang anak yang berusia dini hingga sekolah tingkat SMA. Bantuannya berupa 10 Kg beras dan telur 15 butir. Dulu sebelum minyak goreng naik, kami juga memberi santunan 1Kg minyak goreng, tapi dalam 6 bulan terakhir ditiadakan,” ungkapnya.
Ulil menjelaskan, melalui program santunan anak yatim ini diharapkan bisa mengurangi beban orang tua anak. Mereka bisa fokus dengan mencarikan belanja dan uang sekolah anak, sementara santunan ini bisa membantu memenuhi makan sehari-harinya.
“Alhamdulillah, antusias jemaah dan masyarakat Tarok juga semakin meningkat, saat ini kami bisa memberi santunan sebanyak 12 kali, ditambah dengan santunan pada hari raya idul fitri, idul adha, dan tahun ajaran baru. Totalnya 15 kali dalam setahun,” terangnya.
Di hadapan kepala daerah, Ulil juga memaparkan masyarakat Tarok berkeinginan merehab bangunan masjid, karena hari jumat jemaah sudah meluber ke luar. Saat ini sudah berangsur-angsur secara bertahap.
“Fisik bangunan sudah dipersiapkan oleh pengurus lama, pondasinya sudah yang bisa menopang bangunan bertingkat, kami berharap dana hibah Pemko bisa membantu masjid ini nanti,” pungkasnya. (Ton)