Payakumbuh | Topsumbar – Camat Payakumbuh Utara Joni Parlin dan jajaran menggandeng Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Nan Godang sebagai lembaga adat yang keberadaannya penting bagi pemerintah daerah dalam program musyawarah dan mufakat “Rangkul Nagari” yang digelar di aula kantor camat setempat, Senin (12/12).
Program Rangkul Nagari yang baru ada satu-satunya di Kota Payakumbuh itu dihadiri oleh Bappeda, KAN, Bundo Kanduang, lurah, DPC LPM, dan fasilitator kelurahan se Kecamatan Payakumbuh Utara.
Dalam sambutannya, Ketua KAN Koto Nan Godang Eldi Yusri Dt. Mangkuto Nan Putiah menyampaikan apresiasi kepada camat dan jajaran yang telah memberikan kesempatan kepada KAN untuk melaksanakan rembuk di tingkat nagari, tujuannya memunculkan aspirasi di nagari untuk dikembangkan dan dilaksanakan kedepannya.
“Kita sama-sama tahu, dalam rembuk kelurahan, pertemuannya dilaksanakan untuk pembangunan kelurahan, namun usulannya banyak ke fisik. Tapi dalam rangkul nagari ini, barangkali kita bisa memunculkan aspirasi untuk urusan adat budaya, bahkan fisik fasilitas KAN yang belum tersentuh dalam rembuk kelurahan,” katanya.
Ditambahkan Dt. Mangkuto Nan Putiah, makanya, dalam rembuk ini bisa diusulkan berbagai macam kegiatan dari lembaga nagari, contohnya saja seperti pengembangan kerajinan dan kesenian di nagari.
“Dengan program ini kita ingin mengangkat nagari yang punya kekayaan seni budaya, kami sangat menyambut baik program ini,” tukuknya.
Sementara itu, Camat Joni Parlin menyampaikan rangkul nagari ini menjadi inovasi kecamatannya sejak tahun 2021. Selaku camat dirinya prihatin dengan semakin minimnya pengetahuan dan minat generasi muda terhadap pelestarian adat budayanya.
“Kita mengedepankan konsep dalam rangkul nagari ini supaya kita terus dapat menjaga adat istiadat kita, jangan sampai tergerus karena kemajuan zaman,” ujarnya.
Setidaknya, kata Joni, pada tahun ini pihaknya bersama TP-PKK Kecamatan Payakumbuh Utara telah memulai pemanasan dengan menggelar lomba uda uni di tingkat kecamatan.
“Adat istiadat kita saat ini bukan hilang, tetapi orang yang melestarikan yang berkurang. Kita harap tren adat dan budaya kita dapat juga menjadi kebanggan bagi Urang Koto Nan Godang,” terangnya.
Joni berharap iven-iven adat seperti lomba baalua, lomba tingkuluak kompong, dan lomba lainnya yang berhubugan dengan adat budaya dapat menstimulasi semangat masyarakat khususnya generasi muda agar jangan sampai adat termakan zaman, tapi tetap terjaga dan lestari.
“Mari kita hidupkan terus marwah adat istiadat kita sebagai orang minang, karena itu identitas kita sebagai orang yang berbudaya. Kami selaku camat berharap pemberdayaan sumber daya manusia di Payakumbuh Utara sesuai dengan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” pungkasnya.
Lurah Ompang Tanah Sirah Majri menyampaikan timing agenda musyawarah mufakat rangkul nagari ini sangat pas, karena dilaksanakan setelah rembuk RT/RW, nanti usulannya akan dibawa dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) tingkat kelurahan oleh lurah bersama faskel.
“Dengan merangkul niniak mamak dan bundo kanduang, kita tahu kebutuhan apa untuk adat budaya di nagari Koto Nan Godang, kami selaku lurah siap mengawal usulan hingga ke tingkat kota,” ungkapnya.
(HN)