Pesisir Selatan | Topsumbar – Sentral Industri Kecil (IKM) Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat mengalokasikan anggaran penguatan kapasitas kelembagaan sentra industri kecil menengah (IKM) Rp1,9 miliar di tahun ini.
“Besaran dana tersebut, meliputi banyak pelatihan. Bersumber dari DAK Non Fisik (penunjang DAK Fisik), upaya memantapkan sentra dari segi pengelola,” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Mimi Riarty Zainul didampingi staf Bidang Industri, Andri Ferdiansyah, Senin.
Dia menyebut, alokasi dana DAK Non Fisik, baru diadakan tahun ini oleh Kementerian Perindustrian.
“Dan, Alhamdulilah, Pemkab Pessel masuk salah satu daerah yang ikut memperoleh dana tersebut,” ucap Mimi Riarty Zainul.
Andri Ferdiansyah menambahkan,
sebenarnya alokasi khusus tersebut (DAK Fisik dan Non Fisik),
untuk kecamatan Lunang, yakni di sentra minyak atsiri.
Hanya saja, dikarenakan Pessel punya sentra IKM lain seperti di Kecamatan Koto XI Tarusan (Sentra Pengolahan Perikanan) yang tidak ada dana pelatihan/pendampingan, setelah dikonsultasikan ke pihak Kementerian Perindustrian, sentra selain di Lunang juga diperbolehkan menggunakan alokasi tersebut.
“Dengan syarat, alokasi maksimal ke sana (sentra di Kecamatan Koto XI Tarusan) maksimal 30 %, lainnya sekitar 70 % lagi tetap untuk sentra IKM Minyak Atsiri di kecamatan Lunang,” terang Andri Ferdiansyah.
Menyoal pelatihan, lanjutnya, terbagi dalam 2 menu besar.
“Yakni, Peningkatan SDM, dan Pengelolaan Kelembagaan,” ujar Andri Ferdiansyah.
Rincian kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan sentra IKM diantaranya:
A. Peningkatan SDM dan Daya Saing IKM.
1. Pelatihan Pengelolaan Bisnis dan Manajemen Wirausaha.
Berlokasi di tiga kecamatan: IV Jurai, Lunang, dan Koto XI Tarusan. Waktu pelaksanaan masing-masing 2 minggu.
Jumlah peserta 15 orang dari Pengelolaan Minyak Atsiri dan Pengelolaan Hasil Perikanan.
2. Pelatihan Teknis Produksi dan Standarisasi Produk.
Berlokasi 2 kecamatan ; Lunang dan Koto XI Tarusan, dengan waktu pelaksanaan masing-masing 1 Minggu, peserta 30 orang dari Pengolahan Minyak Atsiri dan Pengolahan Hasil Perikanan.
3. Pendampingan Pengembangan dan Diversifikasi Produk.
Berlokasi di Lunang dengan waktu pelaksanaan 10 bulan pendampingan. Peserta 5 kelompok IKM dari Pengolahan Minyak Atsiri.
4. Penerapan Sertifikasi Produk dan Sistem Mutu.
Lokasi di Lunang, pelaksanaan 10 bulan pendampingan. Peserta dari kelompok pengolahan minyak atsiri.
B. Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Kelembagaan Sentra IKM.
1. Pelatihan Manajemen Mutu dan Pengelolaan Sentra IKM.
Lokasi 3 kecamatan; IV Jurai, Lunang, dan Koto XI Tarusan. Pelaksanaan masing-masing 2 minggu, peserta 10 orang dari IKM Pengolahan Minyak Atsiri dan Pengolahan Hasil Pertanian.
2. Pelatihan Pengelola dan Operator UPT / Rumah Kemasan.
Lokasi 2 kecamatan ; Lunang dan Koto XI Tarusan, pelaksanaan masing-masing 2 Minggu, peserta 30 orang dari IKM Minyak Atsiri dan Pengolahan Hasil Perikanan.
3 . Layanan Proses Bisnis Senta IKM
Lokasi 2 kecamatan ; Lunang dan Koto XI Tarusan, pelaksanaan masing-masing 4 bulan pendampingan, dan peserta asal IKM Pengolahan Minyak Atsiri dan Hasil Perikanan.
4. Pelatihan Komunikasi Publik dalam mendukung Pariwisata.
Lokasi di Kecamatan IV Jurai, Lunang, dan Koto XI Tarusan. Pelaksanaan 2 minggu, peserta masing-masing 30 orang. Peserta dari Pengolahan Minyak Atsiri dan Pengolahan Hasil Perikanan.
Total peserta ada 26 kelompok IKM. Diantaranya: IKM Koto XI Tarusan ada 14 kelompok (10 org/kelompok). Terdata di Nagari setempat dan di SK kan oleh Wali Nagari setempat.
Sedang di IKM Minyak Atsiri ada 12 kelompok. Tersebar di kecamatan Lunang 5 kelompok, Silaut 2 kelompok, Basa Ampek Balai Tapan 5 kelompok.
“Jadwal pelatihan hingga Desember. Harapannya, dengan pelatihan ini, kapasitas sentra IKM di sini (Pessel) lebih meningkat, baik SDM dan kelembagaan, ” ucap Andri Ferdiansyah.
(Re)