Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas Menutup Muswil ke-42 Sumbar

Padang | Topsumbar – Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas secara resmi menutup Muswil ke-42 Muhammadiyah Sumbar di Padang pada Ahad sore (25/12).

Muswil ke-42 Muhammadiyah Sumbar yang berlokasi di Convention Hall Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, MA kampus UM Sumbar ini terlaksanan dengan baik dan menghasilkan keputusan strategis.

“Pandai-pandailah membawa bahtera ini untuk membuat Muhammadiyah Sumbar menjadi Muhammadiyah yang diperhitungkan” demikian pesan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas kepada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar.

Bacaan Lainnya

“Dalam konflik ada tesa, anti tesa dan sintesa, maka jika ada perbedaan jangan dimatikan” lanjut Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas melanjutkan.

“Ada sebuah tradisi di MUI Pusat yang patut ditiru, yakni mengadakan rapat setiap hari Selasa pukul 10.00 sampai 13.00 Wib, sehingga permasalahan ummat bisa dipecahkan secara kontiniu” lanjut Anwar Abbas yang juga pernah menjadi Sekretaris Umum MUI Pusat ini.

Muswil ke-42 Muhammadiyah Sumbar telah menetapkan 13 orang PWM periode 2022-2027 yang dipimpin oleh Dr. Bakhtiar, M.Ag selaku ketua dan Drs. Apris Yaman, MM menjadi sekretaris.

Dr. Bakhtiar, M.Ag sebelumnya dikenal sebagai Wakil Ketua PWM Sumbar dan Drs. Apris Yaman, MM sebelumnya adalah Ketua Kwartir Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Sumbar.

Menariknya PWM Sumbar 2022-2027 ini adalah dari 13 orang unsur pimpinan, ternyata 11 orang merupakan wajah baru sedangkan 2 orang lainnya adalah PWM periode 2015-2022.

Disamping wajah baru, PWM Sumbar juga diisi oleh generasi muda yang energik dari berbagai latar belakang, bahkan Ketua PWM Dr. Bakhtiar, M.Ag baru berusia 46 tahun.

Adapun susunan PWM Sumbar selanjutnya adalah Sobhan Lubis yang juga merupakan Ketua Pengurus Masjid Raya Sumbar.

Kemudian Drs. H. Marhadi Efendi, M.Si yang sebelumnya adalah MDMC sekaligus Dosen Politeknik Aisyiyah Sumbar di Gunung Pangilun.

Selanjutnya ada Ki Jal Atri Tanjung, S.Pd, SH, MH seorang advokat asal Air Bangis (Pasbar) yang juga sumando rang Palangki (Sijunjung), sebelumnya adalah Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting.

Berikut ada Dr. Murisal, S.Ag, M.Pd sebelumnya merupakan Ketua Majelis Pendidikan Kader.

Kemudian ada Ir. Yosmeri Yusuf seorang pengusaha yang juga pengamat politik dan sosial pemerintahan.

Dr. H. Firdaus An, M.HI yang kali ini dipercaya juga sebagai PWM merupakan Wakil Ketua PWM Sumbar periode 2015-2022.

Dr. Zam Rais seorang pengamat terorisme yang juga anggota Senat UM Sumbar kali ini dipercaya juga menjadi PWM Sumbar.

H. Abdul Salam, S.Ag, M.Hum yang sebelumnya sebagai Ketua Majelis Tabligh juga dipercaya sebagai PWM Sumbar.

Muhammad Najmi yang dikenal sebagai anggota Majelis Lingkungan Hidup PP. Muhammadiyah sekaligus pengusaha muda yang sukses di Yogyakarta kali ini juga Pulkam mengisi kursi PWM Sumbar.

Dr. H. Zaitul Ikhlas, M.Si sebagai seorang mubaligh kondang juga dipercaya menjadi PWM Sumbar.

Hal menarik selanjutnya dari PWM Sumbar periode 2022-2027 yakni munculnya pemimpin dari daerah, Dr. H. Ismail Novel, M.Ag yang sebelumnya Ketua PDM Bukittinggi naik menjadi PWM Sumbar lima tahun kedepan.

“Kita optimis dengan berbagai latar belakang dan profesi PWM sekarang, semoga bisa menjawab tantangan kedepan” ujar Ketua PWM Sumbar 2022-2027 Dr. Bakhtiar, M.Ag.

Dr. Sar Aini, M.Pd selaku Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sumbar 2022-2027 juga menyampaikan “Pimpinan hari ini harus dua kali lipat lebih kuat dari pimpinan yang lalu”.

Ketua Panitia Muswil ke-42 Muhammadiyah Sumbar Drs. H. Nurman Agus dalam penutupan acara ini menyampaikan “Jika ada kesalahan, itu adalah kesalahan panitia, namun jika acara ini sukses, itulah kesuksesan kita bersama”.

Disamping melahirkan suksesi kepemimpinan secara baik, Muswil ke-42 Muhammadiyah Sumbar juga menghasilkan keputusan penting lainnya berupa program kerja dan isu-isu strategis yang akan di “menej” oleh nakhkoda baru.

Sesuai temanya “Memajukan Sumatera Barat Mencerahkan Umat”, saat ini terdapat 137 sekolah di Sumbar terdiri dari SD, MI, MTs, SMA, MA, SMK dan Pondok Pesantren yang merupakan aset besar serta potensi untuk pembangunan sumber daya manusia. (Gun)

Pos terkait