Payakumbuh | Topsumbar – Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda sedang gencar-gencarnya memimpin perang melawan stunting dengan telah langsung turun kelapangan memberikan bantuan sebagai orang tua asuh serta mengajak seluruh warga dan aparatur Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh untuk mencegah dan penanganan stunting di dekat tempat tinggalnya masing-masing sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda saat diwawancara media, Selasa (15/11), mengajak masyarakat untuk mencegah stunting, diantaranya dengan pemenuhan gizi yang berimbang, berprilaku hidup bersih dan sehat, hindari pernikahan usia muda, serta ikut mengedukasi masyarakat lainya tentang dampak stunting.
‘’Untuk itu peran masyarakat serta aparatur dalam mengkampanyekan stunting ini sangat penting, agar kita bersama-sama dapat menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat lainnya untuk mencegah stunting di daerahnya masing-masing,” ungkapnya.
Rida juga menjelaskan, persoalan masalah gizi memang perlu langkah cepat dan tepat. Stakeholder terkait harus segera bertindak. Sebagai aparatur pemerintah terdekat, Lurah serta Kepala Puskesmas harus memantau perkembangan dan melaporkan ke pihak terkait persoalan gizi tersebut.
“Selain itu, Lurah serta Kepala Puskesmas juga harus mengedukasi warganya yang mengalami masalah gizi tersebut. Masalah gizi ini akan menjadi ancaman bagi generasi penerus kita nanti,” ujarnya.
Menindaklanjuti hal terebut, 3 Pilar Kelurahan Napar yang terdiri dari Lurah, Babinsa, dan Bhabinkantibmas didampingi Bidan Pembina Wilayah, Kader Stanting/Posyandu, Ketua RT 01/RW 01 saling bersinergi menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan sembako susu, makanan tambahan balita, dan keperluan balita lainnya kepada anak stunting, Selasa (15/11).
Bantuan ini diberikan merupakan hasil inovasi yang digagas oleh Camat Payakumbuh Utara Jhonny Parlin yaitu “Limosin” (lima ribu setiap senin). Yang mana setiap setelah apel gabungan pada hari Senin seluruh ASN di Kecamatan Payakumbuh Utara mengumpulkan sedekah sebanyak Rp. 5000 per orang dan uang yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan di Kelurahan-Kelurahan dalam Kecamatan Payakumbuh Utara secara bergiliran.
Lurah Napar Alrinaldi didampingi Bidan pembina wilayah menjelaskan bahwa di Kelurahan Napar telah dilakukan pemeriksaan pada balita melalui posyandu dan tidak ditemukan kasus anak stanting, hanya ada 1 anak yang perkembanganya kurang maksimal yang bisa dikategorikan stantit, itupun karena ada penyakit bawaan yaitu Cebreal Palcy (lumpuh otak).
“Sebagai bentuk perhatian kepedulian maka kami bersama-sama memberikan bantuan pada salah satu anak warga kami bernama Inayah umur 3,5 tahun, anak dari pasangan Aidil dan Melani yang beralamat di RT 01/RW 01 Kelurahan Napar,” kata Lurah.
Lurah yang dikenal inovatif itu juga berharap kedepan ada juga hendaknya pihak-pihak lain baik warga Kelurahan Napar ataupun warga Kota Payakumbuh yang mengulurkan bantuan kepada warganya ini sehingga beban terhadap keluarga mereka bisa sedikit lebih berkurang mengigat orang tua dari Inayah juga termasuk kurang mampu yang berkerja sebagai petani/berladang dan mengingat Inayah masih perlu biaya untuk perawatan serta terapi rutin secara berkelanjutan. (Ton)