Yogyakarta | Topsumbar – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan Museum Muhammadiyah di Yogyakarta pada Senin (14/11).
Museum Muhammadiyah ini adalah dalam rangka menjaga memori kolektif perjuangan dan kiprah luas Muhammadiyah terhadap bangsa, negara, umat dan kemanusiaan semesta.
Museum Muhammadiyah terletak di kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Museum Muhammadiyah dibangun diatas tanah seluas 1.200 m2, dimulai pembangunannya sejak 22 Juli 2022 dan peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa kehadiran museum ini merupakan amanat sekaligus hadiah dari Presiden RI Joko Widodo untuk Muhammadiyah.
Menurut Menko PMK Muhadjir Effendy dalam sambutannya, pada saat dirinya menjabat sebagai Mendikbud dan menuntaskan pembangunan Museum Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur, presiden menanyakan apakah Muhammadiyah sudah memiliki museum ?
Ketika Muhadjir Effendy menjawab “belum”, lalu Presiden RI Joko Widodo mengatakan, “Kalau begitu bikin juga” kenangnya.
“Jadi museum ini asal muasalnya adalah dari Bapak Presiden Jokowi dan ini adalah merupakan hadiah beliau untuk Persyarikatan Muhammadiyah” Muhadjir Effendy menambahkan.
Alasan mengapa ditempatkan di UAD, Muhadjir Effendy menyatakan hasil diskusi dengan Ketua Umum PP. Muhammadiyah Haedar Nashir bahwa UAD adalah kampus tertua Muhammadiyah di Yogyakarta.
Alasan kedua, agar pengelolaan museum yang termasuk high cost (berbiaya tinggi) dapat terakomodasi, apalagi museum ini terletak di kompleks pendidikan.
“Museum ini saya harapkan adalah sejarah Muhammadiyah ikut ambil bagian dalam perjuangan nasional, dalam ikut memerdekakan Indonesia, dalam mengisi kemerdekaan” ujar Muhadjir Effendy melanjutkan.
“Yang dipanggungkan kembali dalam ruangan ini kemudian nanti tempat-tempatnya serta situs-situs itu harus bisa kita benahi kembali untuk studi-studi lapangan bagi mereka yang berminat dengan Muhammadiyah” kata Muhadjir Effendy.
Tak hanya museum, Muhadjir Effendy juga berharap situs-situs Muhammadiyah di Yogyakarta ini untuk dibenahi sebagai lokasi wisata religius, termasuk makam KH. Ahmad Dahlan supaya generasi muda Muhammadiyah mengingat sejarah Muhammadiyah.
“Mudah-mudahan museum ini betul-betul menjadi titik tolak kita untuk menuju ke Muhammadiyah yang lebih ke masa depan, menengok sebentar ke belakang sebentar untuk ke depan yang lebih jauh dan fungsi museum ini adalah sangat penting untuk itu” pungkas Muhadjir Effendy dalam sambutan. (Gun)