Solo | TopSumbar – Penutupan Jl. Adi Sucipto, Solo saat Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah sebuah pilihan.
Apabila penggembira berusaha masuk mendekat ke lokasi pembukaan Muktamar 48 kian tak terbendung maka opsi penutupan salah satu jalan utama yang melewati 4 kabupaten/kota di Solo Raya tersebut akan dilakukan.
Demikian salah satu pembahasan yang muncul pada rapat rencana pengamanan (Renpam) yang dilakukan Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah serta Tim Asistensi Panitia Pusat dengan instansi vertikal serta TNI/Polri di 4 kabupaten/kota di Solo Raya pada Senin (7/11).
Instansi yang terlibat dalam rapat itu adalah Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, dan Wonogiri.
Renpam juga diikuti Satpol PP Kota Surakarta, Karanganyar, Sukoharjo dan Boyolali.
Hadir pula pada Renpam ini wakil dari Polresta dan Kodim Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, dan Boyolali.
Termasuk hadir pula perwakilan dari Korem 074/Warastratama Surakarta serta perwakilan dari Lanud Adi Soemarmo.
Belum adanya keputusan untuk menutup Jalan Adi Sucipto tersebut salah satunya disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Karanganyar AKP Yulianto.
“Pada Sabtu pagi (saat pembukaan Muktamar) tidak ada penutupan jalan, namun jika ada eskalasi (massa) yang meningkat dan perlu ditutup maka bisa ditutup, sampai saat ini penutupan Jalan Adi Sucipto tidak ada” demikian Kasat Lantas AKP Yulianto menerangkan.
Mantan Kanit 7 Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jateng tersebut menyampaikan penutupan Jl. Adi Sucipto akan dilakukan dengan koordinasi 4 daerah sekaligus yaitu Karanganyar, Boyolali, Sukoharjo dan Kota Surakarta.
“Jalan raya Adi Sucipto akan menjadi jalur kedatangan VVIP dan VIP” kata AKP Yulianto.
Sementara itu untuk pelaksanaan Car Free Day Colomadu pada hari Ahad pagi tanggal 20 November 2022 juga belum ada konfirmasi apakah akan diliburkan dulu atau tetap berjalan.
“Kami masih menunggu keputusan dari Pemkab Karanganyar mengenai gelaran Car Free Day Colomadu yang jalurnya melewati lokasi muktamar” AKP Yulianto melanjutkan.
Terkait hal itu, Herman Dody dari Tim Asistensi Panitia Pusat menyampaikan Jl. Garuda Mas yang tembus ke Jl. Adi Sucipto akan menjadi akses masuk menuju Gedung Edutorium. Jl. Garuda Mas akan dijadikan satu jalur saja dari biasanya 2 jalur, pada saat pelaksanaan muktamar.
“Karena Jl. Garuda Mas ini maka perlu koordinasi untuk pengaturannya. Selain itu Jl. Garuda Mas ini akan dilewati 100 kendaraan yang akan membawa peserta muktamar” ujar Herman Dody.
Pada rapat tersebut Herman Dody juga menyampaikan permintaan dukungan voorijder dari pihak kepolisian untuk mengantar peserta masuk ke lokasi pembukaan muktamar.
Sementara itu Kabag Ops Polresta Surakarta Kompol Sutoyo dalam kesempatan rapat tersebut menyampaikan sejumlah hal.
Termasuk permintaan agar bus- bus yang membawa penggembira agar dapat parkir di perbatasan Kota Surakarta dengan kabupaten di sekitarnya.
Permintaan itu didukung Dinas Perhubungan Kota Surakarta.
“Mengingat wilayah Kota Solo ini kecil, hanya 100 kilometer persegi sana. Kalau nanti ada 10.000 bus masuk wilayah Solo butuh 120 kilometer untuk tempat parkir” kata Kabid Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo.
Terkait rencana panitia meminjam jalan Slamet Riyadi untuk digunakan sebagai area yang mendukung keperluan pembukaan, hal itu dapat dilakukan namun diharapkan tidak seharian.
“Karena Jalan Slamet Riyadi juga merupakan wilayah bisnis sehingga kalau sampai seharian bisa saja ada komplain dari pelaku usaha di sana” kata Ari Wibowo.
Mengenai penyediaan tempat parkir bagi penggembira Muktamar 48 ini, Dinas Perhubungan Sukoharjo menyiapkan kawasan Solobaru, Grogol, Sukoharjo sebagai tempat parkir bus.
“Di The Park Mall bisa untuk parkir 150 bus, Kolamrenang Pandawa 50 bus, di sekitar Fave Hotel ada 150 bus dan Jalan Ir. Soekarno bisa untuk 40 bus” begitu Kepala Dinas Perhubungan Sukoharjo Toni Sri Buntoro menerangkan.
Lokasi lain di Sukoharjo yang dapat digunakan sebagai tempat parkir adalah terminal lama dan terminal baru Sukoharjo yang berada di Kartasura.
Sementara itu pihak Polres Boyolali meminta ada pengaturan parkir yang memadai di luar Asrama Haji Donohudan dari panitia bagian transportasi mengingat di tempat tersebut tidak cukup memadai untuk dijadikan tempat parkir bagi banyak bus.
Polres Boyolali juga meminta panitia untuk dapat mengatur waktu penjemputan penggembira yang transit atau menginap penggembira di beberapa lokasi yang telah dipersiapkan.
“Agar kami dapat menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas” kata Kabag Ops Polres Boyolali Kompol Budiarto.
Sementara itu terkait armada untuk penjemputan penggembira dari lokasi parkir bus, semua pihak yang mengikuti rapat sependapat agar tidak menggunakan kereta kelinci.
Sementara itu pihak Korem 074/Warastratama Surakarta dan Lanud Adi Soemarmo sama-sama menyampaikan hingga saat ini belum ada informasi mengenai kedatangan Presiden Joko Widodo untuk membuka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan Solo.
“Apakah pada tanggal 18 malam atau 19 pagi sampai saat ini belum ada informasi yang masuk ke kami” kata Kasi Ops Rem 074/Warasratama Mayor (Inf) Ronaldo Konstantin.
Mayor (Inf) Ronaldo Konstantin menyampaikan pada tanggal 16 November 2022 akan dilakukan Rakor rencana pengamanan pembukaan di Korem 074/Warastratama Sukoharjo.
“Membahas rencana pengamanan yang kita bahas hari ini, setelah rakor nanti dilakukan gladi pengamanan untuk lokasi- lokasi yang telah di bahas dalam rapat hari ini” kata Mayor (Inf) Ronaldo Konstantin. (Gun/rilis)