Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting Lintas Sektoral

Kota Solok | Topsumbar – Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Solok, Dinas Kesehatan menggagas Pertemuan lintas sektor yang berlangsung di Mami Hotel, Selasa (29/11/2022).

Stunting mencerminkan kondisi gagal tumbuh akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis juga akan berdampak pada gangguan perkembangan. Kekurangan gizi kronis juga akan berdampak pada gangguan perkembangan. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun atau pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Dr.Ns.Elvi Rosanti,M.Kes dalam pembukaannya menyampaikan tentang gambaran dan kondisi stunting di kota solok yang terdapat anak dengan persentase 18,5% yang mengalami stunting.

Bacaan Lainnya

“Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak untuk mensukseskan percepatan penurunan stunting di Kota Solok ini,” harap Kadis.

Sementara itu Kabid Kesmas, Hartini dalam laporannya menyebutkan jumlah peserta pada kesempatan ini berjumlah 79 orang yang terdiri dari OPD Lintas Program dan Sektor, tujuan diadakannya konvergensi percepatan dan pencegahan stunting ini adalah untuk penyamaan persepsi dalam penanggulangan stunting di Kota Solok yang telah mencapai angka 1.294 anak yang mengalami resiko stunting, maka dari itu perlu kita bahas bersama bagaimana angka stunting ini mengalami penurunan, yang salah satunya dengan perilaku bersih dan sehat (PHBS) Gizi seimbang.

Sementara itu Narasumber PIC FRI-Universitas Andalas Dr. Denas Symond, MCN menyampaikan tentang upaya perbaikan gizi masyarakat melalui surveilans (pengumpulan data) gizi untuk pencegahan penanggulangan stunting di Kota Solok.

“Peran pemantauan pertumbuhan dalam penanggulangan stunting dalam kecukupan asupan makanan sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak, ” pungkas Denas. (gra)

Pos terkait