Dinkes Kota Solok Belajar Penanggulangan Stunting ke Posyandu Terbaik di Siak

Kota Solok | Topsumbar – Dinas Kesehatan Kota Solok melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Siak, Provinsi Riau dalam rangka sharing informasi penanggulangan stunting dan Posyandu berprestasi. Rombongan disambut langsung Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bappeda Kabupaten Siak, Widiasari, dan Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Siak, Rois Marsela di Aula Bappeda setempat, Kamis (18/11).

Kabupaten Siak menjadi lokasi lokus prioritas penanganan stunting pada tahun 2021, desa yang menjadi lokus dipilih secara bertahap hingga tahun 2022 ini karena predikat nol stunting.
Dalam melaksanakan aksi konvergensi stunting terutama pada aksi 3 rembuk stunting, Kabupaten Siak sudah melibatkan berbagai stakeholder atau pemangku kepentingan termasuk perusahaan-perusahaan yang berlokasi di wilayah tersebut.

Kepala Bappeda Kabupaten Siak selaku Ketua Forum CSR dalam hal ini menghimpun setiap perusahaan-perusahaan terkait termasuk juga LSM/NGO nasional maupun internasional sehingga Kabupaten Siak sudah berkolaborasi membentuk tim terpadu pada setiap langkah dalam penanganan dan penanggulangan stunting di wilayahnya.

Bacaan Lainnya

Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Siak, Rois Marsela menyampaikan salah satu upaya Pemkab Siak untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi dan pengembangan dari perusahaan/OPD terkait adalah dengan memberikan penghargaan ataupun sertifikat pada perusahaan yang turut memberikan kontribusi dalam penanganan stunting, dan pada desa yang kasus stuntingnya sudah tidak ada

Pada kesempatan itu, Kabid Kesmas Dinkes Kota Solok, Hartini menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemkab Siak atas sambutan yang luar biasa. Dari kunjungan bersama para Kader Posyandu ini akan diadopsi inovasi yang ada di Posyandu Nusa Indah Kampung Merangkai.

Esok harinya, kunjungan dilanjutkan ke Posyandu Nusa Indah Kampung Merangkai Kecamatan Dayun dihadiri Kader Posyandu didampingi Camat serta TP-PKK setempat.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan menghimpun sumbangan dari masyarakat baik itu berupa sumbangan uang sebesar Rp2.000/KK/bulan, ataupun berupa logistik berupa madu/telur ayam kampung sebanyak masing-masing 100 sachet/butir setiap bulannya yang nantinya akan dialokasikan kepada ibu hamil ataupun Balita di Posyandu.

Dengan adanya inovasi ini, Posyandu Nusa Indah mampu menuntaskan zero kasus stunting, selain juga karena tenaga kesehatan dan Pemda setempat termasuk juga masyarakat sudah bersinergi dalam upaya pemenuhan segala bentuk intervensi spesifik terutama pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan. (gra)

Pos terkait