Padang Panjang | TopSumbar – Perkumpulan Makrame Kreatif Mandiri Kota Padang Panjang pamerkan karya worshop, di hotel Pangeran, Sabtu (1/10).
Tidak kurang 120 karya dipamerkan pada pameran inovasi seni kerajinan Makrame yang pada pameran ini dikhususkan bagi kaum disabilitas dan pengrajin perempuan.
Melansir laman Kominfo Padang Panjang, pameran makrame ini dibuka wakil walikota Padang Panjang Asrul dan turut disaksikan Kepala Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), Unri, S.S, M.Si, ketua Dekranasda Kota Padang Panjang, dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP, dan Wakil Rektor II Institut Seni Indonesia bidang sumber daya manusia dan umum Purwo Prihatin, S. Sn, M. Hum.
Wawako Asrul dalam sambutannya mengapresiasi para pengrajin Makrame yang sudah memamerkan karyanya dengan baik.
Ia berharap akan muncul inovasi-inovasi pemberdayaan masyarakat lainnya di tengah-tengah warga.
“Kita berharap Kerajinan Seni Makrame ini bisa berkembang di Kota Padang Panjang. Karena kita punya potensi dengan keberadaan SDM dari Institut Seni Indonesia (ISI) yang bisa menjadi fasilitator, instruktur ataupun fasilitator bagi masyarakat kita. Harapan kita suatu hari nanti Padang Panjang akan dikenal dengan produk Kerajinan Makrame yang berkualitas tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), Unri, S.S, M.Si juga menyampaikan pihaknya berharap Kota Padang Panjang bisa menjadi central bagi Kerajinan Seni Makrame.
“Kebudayaan ini tidak bisa kita lahirkan sendiri, maka dari itu kami mengimbau kepada semua pihak di lingkungan Pemerintah Kota ke depannya bisa bekerja sama dalam membentuk ekosistem kebudayaan. Kami yakin Padang Panjang bisa menjadi pusat kebudayaan benda maupun tak benda,” tuturnya.
Usai melakukan pemotongan pita pameran Makrame, Wawako Asrul bersama kepala BPNB Unri, Ketua Dekranasda Kota Padang Panjang, Dian Puspita Fadly Amran, dan Wakil Rektor II Institut Seni Indonesia bidang sumber daya manusia dan umum Purwo Prihatin, melihat dari dekat pameran yang memamerkan tas, tirai pintu, pajangan, syal, gantungan hias dan lainnya.
Pada pameran Makrame yang berlangsung selama lima hari, 1-5 Oktober ini merupakan tindak lanjut dari workshop yang telah dilakukan sebelumnya oleh kaum Disabilitas dan Perempuan pada 20 Agustus hingga 3 September lalu melalui fasilitasi Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Mengutip Wikipedia, Makrame sendiri adalah suatu seni yang menyatukan simpul yang terdiri atas beberapa tali atau benang untuk membuat sebuah karya tangan. Disebut karya tangan karena macrame memang dibuat dengan tangan atau biasa disebut handmade.
(Alfian YN)