Kota Solok | Topsumbar – Dinas Kesehatan Kota Solok bersama Poltekkes Kemenkes Padang menggelar Pelatihan Kader STBM melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), di Aula Dinas Kesehatan Kota Solok, Rabu (5/10/2022).
Pelatihan tersebut dalam bentuk mengajak masyarakat untuk hidup sehat dan bersih tanpa BAB (Buang Air Besar) sembarangan dengan diikuti oleh 39 orang Kader dari kelurahan yang ada di Kota Solok. Kabid P3PL, dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes, selaku narasumber pertama sekaligus pembuka kegiatan menyampaikan tentang kebijakan STBM di Kota Solok sesuai dengan 5 pilar STBM Stop buang air besar sembarangan cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum/ makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Sementara itu narsumber kedua, Despa Wildawati, SKM, M.Kes menyampaikan materinya tentang konsep dasar STBM yang mana konsep STBM menekankan pada upaya perubahan perilaku yang berkelanjutan untuk mencapai kondisi sanitasi total melalui pemberdayaan masyarakat. Narsum ketiga, RF Marza, SKM, M.Kes menyampaikan materi tentang pemberdayaan masyarakat dengan upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan.
Narasumber berikutnya, Deharnita, M.Kes menjelaskan fasilitator merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan yang berkolaborasi dengan Poltekkes Kemenkes Padang untuk mencapai kondisi sanitasi total dengan mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat yang meliputi tiga komponen, yaitu penciptaan lingkungan yang mendukung, peningkatan kebutuhan sanitasi, peningkatan penyedia sanitasi dan pengembang inovasi sesuai dengan konteks wilayah.
Pelaksanaan STBM dilakukan melalui tahapan kegitan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk lintas program pembangunan air minum dan sanitasi sehingga keterpaduaan dalam persiapan dan pelaksanaan STBM dapat tercapai dengan baik. Narsum terakhir, Dr. Wijayatono, M.Kes menjelaskan tentang praktek kerja lapangan pemicuan STBM di komunitas. (gra)