Padang Pariaman | Topsumbar – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas Kesehatan adakan kegiatan Sabermas Baru (Satu hari Bersama Masyarakat Untuk Melakukan Perubahan) tahap II. Sabermas Baru tahap II ini dipusatkan di Nagari Gasan Gadang Kecamatan Batang Gasan Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (11/10/22).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Wakil Bupati Rahmang, Sekda Rudy R Rilis, Staf Ahli, Asisten, dan Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, serta organisasi profesi bidang kesehatan, camat, wali nagari se Padang Pariaman.
Pada Sabermas Baru tahap II ini, berbagai pelayanan diberikan kepada masyarakat. Mulai dari pelayanan kesehatan, administrasi kependudukan, dan layanan lainya yang bertujuan untuk memberi kemudahan kepada masyarakat. Sebagai wadah untuk memberikan berbagai bentuk intervensi, penanganan dan bantuan secara mudah dan cepat dari pihak terkait guna tercapainya/ terpenuhinya semua indikator keluarga sehat bagi masyarakat Padang Pariaman.
Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur dalam sambutannya menyampaikan, penguatan Fasyankes menjadi salah satu komitmen utama pemerintah untuk menjaga kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Menurutnya, penguatan layanan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meskipun dia mengakui belum semua masyarakat menikmati hasilnya secara merata.
“Sabermas Baru berkomitmen untuk mewujudkan seluruh nagari ODF secara bertahap dan berkesinambungan, namun tentu dengan dukungan berbagai pihak,” sebutnya.
Begitu juga dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting ini Pemerintah telah melakukan berbagai upaya diantaranya menyusun Strategi Nasional Penanggulangan Stunting melalui 5 Pilar Percepatan Pencegahan stunting. Disamping itu, Dinas Kesehatan punya inovasi baru, yaitu aplikasi KORMA (Komprehensif Online Intervensi Malnutrisi Anak) dengan 9 fitur yang merupakan pembaharuan beberapa inovasi, bertujuan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak dengan cara memantau dan mengatasi gizi buruk dengan cepat.
“Sangat memudahkan penjangkauan dalam edukasi dan penanganan terhadap gizi buruk serta mengedukasi ibu-ibu hamil, mewujudkan cita-cita bersama menuju Padang Pariaman Berjaya,” ungkapnya.
Peraturan Bupati Padang Pariaman Nomor 15 Tahun 2015 tentang Padang Pariaman Sehat sebagai strategi operasional pembangunan kesehatan dengan melakukan pelayanan kesehatan kunjungan rumah dimana petugas kesehatan bertemu langsung dan melayani keluarga di rumahnya sendiri. Kebijakan operasional Padang Pariaman sehat tersebut sangat bersinergis dengan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
“Konsep Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan diwilayahnya dengan mendatangi keluarga. Maka pada hari ini saya harapkan dapat meningkatkan komitmen bersama dalam upaya pemecahan, penangan dan penuntasan masalah masyarakat terutama bidang kesehatan dan perekonomian di Kabupaten Padang Pariaman yang kita cintai ini,” harapnya mengakhiri.
Sebelumnya, dr. Aspinudin Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman melaporkan, Padang Pariaman telah memiliki Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2015 tentang Padang Pariaman Sehat sebagai strategi operasional pembangunan kesehatan dengan melakukan pelayanan kesehatan kunjungan rumah.
“Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman sudah berupaya melakukan berbagai inovasi dan telah mengatasi berbagai permasalahan namun permasalahan yang ada di keluarga belum diatasi secara tuntas,” lapornya.
Oleh karena itu Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman selaku Pembina wilayah akan lebih mengenali masalah masalah kesehatan dan PHBS yang dihadapi keluarga secara lebih menyeluruh (holistik) melalui kegiatan kunjungan keluarga di Rumah dan Intervensi secara Individu. Menurut hasil data Program Indonesia Sehat Pendekatan keluarga (PIS PK) di Nagari Gasan Gadang kecamatan Batang Gasan cakupan 12 indikator tahun 2022 pada umumnya sudah mencapai target.
Untuk percepatan pencapaian Padang Pariaman sehat dan sebagai pintu gerbang mewujudkan kabupaten sehat maka setiap puskesmas diminta untuk menuntaskan minimal 1 Nagari tuntas sebagai Nagari sehat dan open deficationa free(ODF),” tegasnya.
Sementara itu, dalam arahannya Gubernur Mahyeldi sangat mengapresiasi Bupati Padang Pariaman dan jajaran dinas kesehatannya,yang hari ini telah mendeklarasikan nagari ODF, stop buang air besar sembarangan dan juga untuk penurunan stunting secara intensif.
Dimana hasil surveilans gizi (eppgbm) angka stunting Padang Pariaman 10% walaupun katannya angka SSGI(survei status gizi Indonesia) di angka 28,3%,dia menyarankan lakukan intervensi terhadap balita sesuai by name by addres yang ada di eppgbm.
“Saya sangat apresiasi Padang Pariaman tahun ini, untuk angka kematian ibu Padang Pariaman terendah di Sumbar,hanya 3 kematian ibu yang tercatat, kedepan angka itu harus dihilangkan,” pungkasnya.
Kemudian pada kesempatan itu juga dilaksanakan launching aplikasi koma dan nagari open Defication Free (ODF) kepada 18 nagari se kabupaten Padang Pariaman oleh Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi dan Bupati Suhatri Bur.