Pasaman Barat | Topsumbar – Menggalang dana, mengatur distribusi serta menyerahkan bantuan sembako langsung ke tangan masyarakat kategori ekonomi lemah seakan terlihat menjadi semangat baru para pejabat utama dan petugas polisi di Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat, sejak beberapa hari terakhir.
Semangat tolong menolong yang lahir dari sikap peduli institusi penegak hukum itu akan nasib masyarakat kecil yang harus mengalami dampak langsung kebijakan sulit pemerintah yang terpaksa menaikkan harga sejumlah jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat bergejolaknya pasaran minyak dunia yang nyaris tidak terbendung lagi.
Kebijakan yang mengakibatkan pemerintah terpaksa mengurangi subsidi pada pos anggaran tersebut dan mengalihkannya ke pos lain yang dinilai dapat diterima langsung manfaatnya oleh masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi dan tidak berlaku rata seperti upaya subsidi terhadap harga BBM.
Sulit memang, namun upaya itu tetap harus diambil dan harus mampu dijelaskan secara gamblang kepada masyarakat yang terkadang sudah terbawa arus informasi menyesatkan karena adanya prilaku oknum yang menjadikannya sebagai sebuah kemasan isu perlawanan kepada pemerintah yang sah.
Bahkan, tak jarang isu yang sudah dikemas sedemikian rupa itu juga turut diramaikan oleh para oknum pejabat yang merasa keberatan subsidi dicabut demi mempertahankan gaya hidup hedonis atau bermewah-mewahan yang dikembangkan dalam keluarganya.
Ditengah gempuran isu miring tersebut, institusi Polri dibawah pimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengambil peranan penting untuk selalu menghadirkan negara ditengah masyarakat dengan meluncurkan program Polri Peduli yang digencarkan salah satunya oleh Kepolisian Resor Pasaman Barat beserta jajaran.
Alhasil, upaya yang dilakukan itu seakan menjadi pertahanan utama terhadap kewibawaan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat yang jelas akan ikut tergerus akibat adanya desakan naluriah masyarakat untuk minta dilindungi dan diperhatikan nasibnya.
Dikatakan Kapolres setempat, AKBP M Aries Purwanto SIK MM, melalui Kabag SDM Polres Pasaman Barat, Kompol Muzhendra SH MH, Kamis (15/09), gerak selaras yang dilaksanakan seluruh pejabat utama beserta personel Polres itu sudah mampu mendistribusikan ribuan paket sembako secara swadaya.
“Kami sangat memahami kondisi sulit masyarakat, semoga langkah kecil ini dapat sedikit meringankan beban dan menjadi pengingat untuk selalu bersatu dalam kebersamaan yang harmonis, ” harapnya.
Ia mengatakan, sesuai arahan komando atas maka setiap personel polisi dituntut untuk cepat tanggap dalam melayani masyarakat serta menjadi bukti visi hadirnya negara ditengah-tengah masyarakat.
Karena, lanjutnya, bagaimanapun juga polisi adalah bagian dari masyarakat dan terkadang harus menjadi wakil negara dalam menjelaskan sejumlah kebijakan yang erat hubungannya dengan kehidupan sosial bermasyarakat secara umum.
“Dalam pelaksanaannya tentu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, namun tetap harus dijalankan tanpa mengabaikan sikap profesional dan selalu mengedepankan nilai-nilai humanis dalam setiap gerak langkah, ” tegasnya.
Pihaknya berharap, upaya yang sudah dilakukan itu mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat sekaligus bisa dijadikan teladan yang baik untuk memahami bahwa memelihara nilai kebersamaan dan semangat tolong menolong adalah kekuatan besar yang dimiliki Bangsa Indonesia hingga meraih kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Selaku warga negara sikap mulia itu tetap harus ditanamkan kuat sebagai karakter anak bangsa, sebagai perwujudan ketangguhan mental dan spiritual generasi penerus dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Institusi Polri sudah memulai dan diharapkan bisa diiringi oleh seluruh pihak yang peduli untuk segera melaksanakan giat kepedulian terhadap sesama sesuai fungsi dan bidang tugas masing-masing, ” ajaknya.
Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam sebuah kesempatan di depan awak media mengatakan, Mabes Polri menyiapkan 400 ribu paket bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak penyesuaian harga BBM bersubsidi.
Ia mengatakan, paket bantuan itu akan diberikan dalam bentuk bansos kepada masyarakat yang tidak menerima bantalan sosial lain, seperti bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan subsidi upah (BSU).
“Paket bansos sebanyak itu disalurkan dengan target utama adalah masyarat nelayan, pedagang kaki lima (PKL), warung, mahasiswa, pengemudi ojek online, hingga kelompok potensial yang melakukan aksi unjuk rasa,” kata Sigit dalam keterangannya.*
(Rully Firmansyah)