Kota Solok | Topsumbar – Dalam rangka mendukung pengelolaan arsip dinamis yang efektif dan efisien sebagaimana diamanatkan Pasal 40 ayat (4) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan serta untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan arsip oleh pihak-pihak yang tidak berhak, perlu diatur dalam suatu pedoman yaitu SKKAAD.
SKKAAD merupakan salah satu dari empat Pilar Kearsipan yang harus ada, Empat Pilar Kearsipan itu terdiri dari tata naskah dinas, klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip (jra) dan sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip dinamis (SKKAAD).
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Wadirman S, Pd, MM dalam sambutannya saat membuka acara Penyusunan Sistem Klasifikasi Keamanan Akses Arsip Dinamis bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok, Selasa (13/09).
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 13 s/d 15 September 2022, Penyusunan SKKAAD tersebut dihadiri oleh Kasubag Umum dan Kepegawaian serta Pengelola arsip dari 12 OPD yang menyusun 12 urusan Sistem Klasifikasi Keamanan Akses Arsip Dinamis.
“SKKAAD yakni aturan pembatasan hak akses terhadap fisik arsip dan informasinya sebagai dasar untuk menentukan keterbukaan dan kerahasiaan arsip dalam rangka melindungi hak dan kewajiban pencipta arsip dan pengguna dalam pelayanan arsip, ” terang Wadirman.
“Tujuan dari SKKAD ini yaitu untuk melindungi fisik dan informasi arsip dinamis dari kerusakan dan kehilangan sehingga kebutuhan akan ketersediaan, keterbacaan, keutuhan, integritas, otensitas dan reliabilitas arsip tetap terpenuhi dan untuk mengatur akses arsip dinamis yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan sehingga dapat dicegah terjadinya penyalahgunaan arsip oleh pihak-pihak yang tidak berhak untuk tujuan dan kepentingan yang tidak sah,” tambah Wadirman.
Kegiatan penyusunan SKKAAD ini dikerjakan langsung oleh Kasubag. Umum dan Kepegawaian dan Pengelola arsip yang didampingi oleh Arsiparis-Arsiparis dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok. (gra)
