Kota Solok | Topsumbar – Untuk mengetahui pencapaian program kesehatan jiwa, progres pelaksanaannya dan kendala atau masalah-masalah yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan kesehatan jiwa, Dinas Kesehatan Kota Solok melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) program kesehatan jiwa (Keswa).
Monev penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa yang diadakan di aula Dinas Kesehatan, Rabu (20/9) dihadiri oleh Kabid P3PL dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes, Kasi PTM Ns. Jalisnawati, S.Kep, beserta staf. Kegiatan ini dihadiri oleh 24 orang yang terdiri dari 6 orang per tim Puskesmas yang ada di Kota Solok yaitu 1 dokter umum, pj ptm,pj jiwa, petugas poli umum poli kesehatan ibu, dan poli kesehatan anak
Kepala Bidang P3PL dr. Hiddayaturrahmi mengatakan Program Keswa merupakan salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan menjadi kewajiban daerah untuk pencapaian target indikator tersebut, sehingga sudah sepatutnya program Keswa mendapat perhatian dan prioritas di semua kabupaten/kota terutama dalam penganggaran kegiatannya.
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman, yang termasuk kategori PTM ini di antaranya adalah stroke, penyakit jantung koroner, kanker, diabetes melitus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Narasumber Fradila Fitri menyampaikan tentang penggunaan aplikasi ASIK, aplikasi yang mudah digunakan untuk mencatat deteksi dini PTM merupakan kegiatan untuk mengetahui secara awal potensi penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, stroke, asma, kanker, dan lain-lain. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, kader kesehatan, ataupun self-assessment (pemeriksaan mandiri).
Narasumber selanjutnya Eka Lusiana menjelaskan tentang program jiwa dan perubahan indikator jiwa serta penggunaan aplikasi Sinapza untuk Puskesmas se-kota solok
Sementara itu, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular (PTM), Ns. Jalisnawati, S.Kep menjelaskan 4 SPM yaitu pelaku usia produktif 15-19 (deteksi dini), faktor risiko penyakit menular, peningkatan pelayanan hipertensi, diabetes mellitus dan penderita ODGJ berat. (gra)