Kota Solok | Topsumbar – Dalam rangka meningkatkan Pengarusutamaan Gender di Kota Solok maka Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) di bawah Bidang Perlindungan dan Kualitas Hidup Perempuan kembali menyelenggarakan sosialisasi Pengarusutamaan Gender (PUG).
Kali ini Peserta kegiatan Sosialisasi ini terdiri dari 90 orang utusan Organisasi Perempuan, Organisasi Profesi, Akademisi, Dunia Usaha dan Media Massa di Kota Solok. Acara ini diselenggarakan di Rumah Dinas Wakil Walikota Solok, Senin (12/9/2022).
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan strategi pemahaman pengarusutamaan gender, meningkatkan pengetahuan tentang perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan meningkatkan pengetahuan tentang analisis gender dan data terpilah.
Kegiatan ini dibuka dengan kata sambutan oleh Ketua GOW Kota Solok, Ny. Dona Ramadhani Kirana Putra yang didampingi Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak, Ade Kurniati dan Kepala Bidang Perlindungan dan Kualitas Hidup Perempuan, Elly Suryani.
“Pengarusutamaan Gender adalah suatu strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam aspek kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki mulai dari tahap perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dari seluruh kebijakan, program, kegiatan di berbagai bidang kehidupan pembangunan nasional dan daerah, ” ujarnya.
“Permasalahan paling mendasar dalam upaya peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak adalah pendekatan yang belum mengakomodir tentang pentingnya kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, anak perempuan dan anak laki-laki dalam mendapatkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat pembangunan maka PUG diperlukan sebagai alat yang menciptakan suatu strategi agar dapat mewujudkan pembangunan yang adil, efektif dan akuntabel bagi seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan,” tambah Dona Ramadhani.
Sebagai isu yang terkait seluruh aspek kehidupan manusia, baik bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, kesehatan dan lainnya maka kesetaraan gender memerlukan dukungan dari seluruh pihak baik pemerintah, swasta ataupun masyarakat. Dukungan dari organisasi perempuan, organisasi masyarakat, akademisi, media masa maupun dunia usaha berperan penting dalam terlaksananya kesetaraan gender.
“ Oleh karena itu saya berharap kepada peserta sosialisasi untuk dapat mengikuti sosialisasi ini dengan sungguh-sungguh sehingga bisa meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang pengarusutamaan gender sehingga semua pihak bisa saling bersinergi dan berkolaborasi antar instansi maupun organisasi untuk mewujudkan pembangunan yang setara bagi perempuan dan laki-laki,” harap Dona Ramadhani
Dalam kesempatan yang sama, Ernalis, A.Pi, M.Si dari Yayasan Gender Champion Provinsi Sumatera Barat selaku narasumber juga menjelaskan secara rinci tentang Kesetaraan Gender dan Pengarusutamaan Gender.
“Setiap perempuan dan laki-laki dapat mengaktualisasikan potensi dan hak mereka sebagai manusia, sehingga dapat berpartisipasi dan berkontribusi di semua bidang kehidupan manusia dan memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati hasil yang diperoleh. Namun juga diperlukan sebuah proses dimana perempuan dan laki-laki mendapatkan kesempatan yang sama tetapi tetap fair bagi keduanya disesuaikan dengan kondisi kodrati mereka. Proses tersebut yang dimaksudkan dengan Gender Equity atau disebut juga Keadilan Gender,” jelas Ernalis.
“Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan antara penduduk laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan mengontrol sumber daya, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan proses pembangunan, serta mendapatkan manfaat dari kebijakan dan program pembangunan,” pungkas Ernalis. (gra)