Sijunjung | Topsumbar – Wakil Bupati Sijunjung H. Iraddatillah, S.Pt bersama Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) Dr. Riki Saputra, MA meresmikan Museum Rumah Masa Kecil Ahmad Syafii Maarif di Calau, Nagari Sumpur Kudus Selatan pada Senin (19/9).
Pada peresmian Rumah Masa Kecil Ahmad Syafii Maarif yang ditandai dengan pemotongan pita ini, Wabup Sijunjung H. Iraddatillah, S.Pt dan Rektor UMSB Dr. Riki Saputra, MA didampingi oleh perwakilan keluarga Yuswati, S.Pd, Camat Sumpur Kudus Arwilson, SPKP, Wali Nagari Sumpur Kudus Selatan Khairul Basri, dan Wali Nagari Sumpur Kudus Syarijal, S.Ag.
Museum Rumah Masa Kecil Ahmad Syafii Maarif merupakan tempat dibesarkannya Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, MA yang kelak menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ke-13 dari tahun 1998-2005.
Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, MA yang biasa dipanggil Buya ASM lahir di Sumpur Kudus pada 31 Mei 1935.
Sewaktu Buya ASM berusia 18 bulan, ibunya yang bernama Fathiyah wafat sehingga beliau dibesarkan oleh bibi (dalam bahasa Minang disebut etek) yang merupakan adik ayahnya.
Etek Buya ASM yang bernama Nurbainah inilah yang membesarkan Buya ASM di “Rumah Gadang” pasukuan Melayu hingga Buya ASM menamatkan Sekolah Rakjat (SR) dan melanjutkan sekolah ke Madrasah Muallimin di Lintau, Kabupaten Tanah Datar.
Di Rumah Gadang ini pulalah pernah menjadi saksi sejarah perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dari 1948-1949 dibawah kepemimpinan Mr. Syafruddin Prawiranegara.
“Semasa Buya ASM wafat pada 27 Mei 2022 kami tengah berada di Lampung, belum lagi diumumkan bagaimana proses pemakaman kami sudah yakin beliau akan dimakamkan hari itu juga” ungkap Wabup Sijunjung H. Iraddatillah, S.Pt mengawali sambutannya.
“Sewaktu melayat besoknya ke Yogyakarta terasa mudah saja langkah ini” Wabup Sijunjung H. Iraddatillah, S.Pt menambahkan.
“Pada 2 Agustus 2022 kita telah mengunjungi Kemensos di Jakarta dalam rangka proses pengajuan Buya ASM sebagai Pahlawan Nasional” ujar Wabup Sijunjung H. Iraddatillah, S.Pt dalam sambutannya.
Peresmian Rumah Masa Kecil Ahmad Syafii Maarif ini dimotori oleh Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMSB bekerjasama dengan Pemimpin Perusahaan PT. Syarikat Cahaya Media Deni Asy’ari, MA yang mewadahi majalah Islam tertua Suara Muhammadiyah bertepatan dengan 115 hari wafatnya Buya ASM.
Museum Rumah Masa Kecil Ahmad Syafii Maarif ini sehari-hari dirawat oleh Yusmarni Adepra yang merupakan cucu daripada eteknya Buya ASM.
“Salahsatu bangunan UMSB di Padang yakni Convention Hall Ahmad Syafii Maarif adalah bentuk penghormatan kita terhadap dedikasi dan perjuangan Buya ASM” demikian Rektor UMSB Dr. Riki Saputra, MA menyampaikan.
“Ahmad Syafii Maarif merupakan tokoh lintas negara, lintas agama dan lintas golongan, sehingga beliau layak menjadi Pahlawan Nasional” demikian Rektor UMSB Dr. Riki Saputra, MA mengungkapkan.
Tercatat selain diabadikan menjadi Convention Hall Ahmad Syafii Maarif di UMSB Sumbar, telah berdiri pula Gedung Dakwah Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif di Muaro Sijunjung dan pada Oktober 2022 juga akan diresmikan pula “Serambi Buya Syafii Maarif” di Yogyakarta.
Di tingkat nasional telah berdiri pula Maarif Institute sebuah lembaga yang berdedikasi pada kebudayaan dan kemanusiaan kemudian setiap tahunnya diselenggarakan pula pemberian penghargaan “Maarif Award”
Ahmad Syafii Maarif yang dikenal sebagai Buya ASM merupakan cendekiawan muslim yang juga digelari guru bangsa dan ada juga yang memanggilnya muadzin bangsa.
Semasa kuliah di Amerika, Buya ASM juga mendapat julukan “3 Pendekar Dari Chicago” bersama dengan Amien Rais dan Nurcholis Madjid.
Buku “Si Anak Kampung” karya Damien Dematra yang mencerikan masa kecil Buya ASM pun telah difilmkan dengan judul yang sama dan meraih penghargaan pada America International Film Festival (AIFF).
“Diantara perjuangan Buya ASM terhadap kampung ini yaitu aliran listrik, mesjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), marilah kita syukuri ini semua” demikian Yusnati, S.Pd mewakili keluarga menuturkan.
Buya ASM yang tak pernah tergoda dengan kekuasaan namun dekat dengan penguasa ini bahkan secara gamblang mengatakan bahwa korupsi di Indonesia telah merajalela dari istana sampai ke mesjid.
Buya ASM adalah lambang satunya kata dengan perbuatan, beliau juga pernah berkata, bahwa kita surplus politisi namun minus negarawan.
Buya ASM selalu ditunggu kehadirannya saat bangsa mengalami kebuntuan, seperti dalam kasus Cicak versus Buaya.
Peresmian Rumah Masa Kecil Ahmad Syafii Maarif di Calau, Sumpur Kudus yang menandai berakhirnya KKN mahasiswa UMSB ini diisi dengan tari gelombang penyambutan tamu, atraksi silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM) dibawah bimbingan Anak Panah Muhammadiyah Inggit Prabowo serta Sidiq Wahyu Oktavianto.
Selanjutnya Raul Fadilah bersama Lisa Bunda tampil sebagai qari dan saritilawah dilanjutkan doa dipimpin oleh Iqbal Musa.
Tak ketinggalan Wakil Rektor III UMSB Moch. Abdi, SE, MM bersama Ketua PPM KKN UMSB 2022 Rudi Kurniawan Arief, ST, MT, Ph.D turut memberi sambutan pada Peresmian Rumah Masa Kecil Ahmad Syafii Maarif kali ini.
Hadir pada kesempatan ini mendampingi Wabup Sijunjung H. Iraddatillah, S.Pt yaitu Kadinsos PPPA H. Yofritas, ST, Kadiskominfo David Rinaldo, SSTP, Kadisnakertrans Khamsiardi, SSTP, M.Si, serta Kepala OPD lainnya dan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sijunjung Defri Antoni, SE, MM bersama Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sumpur Kudus Asril, S.Pd.
Buah KKN UMSB tahun 2022 ini dengan melaksanakan KKN di 6 nagari selama 40 hari di Kabupaten Sijunjung pada 11 Agustus hingga 21 September 2022 telah dirasakan manisnya sebagai salahsatu batu pondasi untuk pengajuan Ahmad Syafii Maarif menjadi Pahlawan Nasional. (Gun).