Catatan: Alfian YN
Lama tidak berjumpa, sejak terakhir tiga tahun lalu. Barulah ini kami kembali berjumpa saat berpapasan dijalan tidak jauh dari tempat tinggalnya di kota Serambi Mekkah, Padang Panjang, Sabtu, 27 Agustus 2022, malam.
Sejenak kami saling bercerita tentang apa dan bagaimana keadaan masing-masing.
Ya, walau perjumpaan kami hanya sebentar tidak lebih sepuluh menit, cukup membuat saya terkesima. Terutama tentang wawasan kepenulisan dan koleksi bukunya.
Melihat almarinya penuh dengan koleksi buku. Sepertinya ada beratus bahkan mungkin sudah beribu judul buku.
Banyaknya koleksi buku seakan sejalan dengan aktifitasnya sebagai Penulis (Novel, Cerpen, Puisi, Essai), Editor, Motivator Kepenulisan, Konten Kreatif, dan pegiat literasi di Sumatera Barat.
Dikutip dari beragam sumber, Karya tulisnya berupa Cerpen, puisi, essai dimuat diberbagai media massa mainstream, lokal, regional dan nasional.
Sebut saja Serambi Indonesia (Banda Aceh), Waspada (Medan), Haluan, Singgalang, Padang Ekspres, Koran Padang, Metro Andalas, Rakyat Sumbar, Scientia.id. (Padang), Riau Pos (Pekanbaru), Majalah Sastra Horison, Sabili, Media Indonesia (Jakarta), Kaltim Post (Banjarmasin), Harian Fajar (Makassar), Harian Jawa Pos Radar Banyuwangi (Jawa Timur), dan banyak lagi, termasuk puluhan media online.
Selengkapnya tentang Dia bisa kita browsing internet. Berjibun aktifitas kepenulisan dan prestasi kepenulisan telah diraihnya.
Novel pertamanya ‘Rinai Kabut Singgalang’ (2011) telah ditulis sebagai bahan skripsi puluhan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia
Disusul ‘Rumah di Tengah Sawah’ (2015), lolos kurasi dari 913 karya yang terpilih mengikuti Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2017, di Ubud, Bali.
Saat pandemi COVID-19 melanda, Dia pun kemudian mencetuskan program Kelas Menulis Daring (KMD).
Tentang KMD, Dia menyatakan KMD hanya salah satu cara alih media ketika pembelajaran tatap muka terhalang oleh pandemi maupun aturan prokes lainnya.
“Sejauh ini daring menjadi ranah alternatif yang cukup efektif melecut dan meningkatkan minat baca maupun menulis masyarakat peserta kelas. Indikatornya, ketertarikan pada buku-buku rekemondasi menjadi meningkat, pun kemampuan menulis lebih baik ditandai lahirnya karya tulis kemudian terbit di media-media arus utama, baik surat kabar maupun penerbit,” ucapnya.
Dia yang saya maksud adalah Muhammad Subhan sebagaimana tampak pada foto. Karirnya berawal dari jurnalis, kini eksis dan sukses di kepenulisan. (*)
Penulis merupakan Jurnalis Topsumbar.co.id Biro Padang Panjang.