Agam | Topsumbar – Bangunan pesanggrahan atau area istirahat Muhammad Hatta semasa kolonial di Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungaipua menyimpan nilai-nilai histori yang tinggi.
Sehingga, Bupati Agam, Dr H Andri Warman, MM merencanakan bangunan jaman Hinda-Belanda tersebut untuk dijadikan web site sejarah.
Keinginan tersebut diutarakan bupati selagi melewatkan rombongan peserta Napak Tilas Bung Hatta didalam rangka 120 kelahiran Sang Proklamator, di Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Sabtu (13/8).
“Bangunan itu dapat kami pugar dan dijadikan web site sejarah. Sehingga bisa dijadikan bukti bahwa di Agam juga terkandung jejak histori Bung Hatta,” ujarnya.
Tak dimungkiri bupati, situasi kekinian bangunan yang sarat nilai histori ini telah hampir rata bersama dengan tanah, yang tersisa hanya bagian pondasi saja dan cerobong asap yang masih utuh.
“Untuk dana renovasi nanti kami carikan solusinya. Jika dimungkinkan, kami coba masukkan lewat perubahan, semoga bisa terealisasi di 2023,” kata bupati.
Menurut bupati, tak hanya sebagai web site sejarah, pasanggrahan Sang Proklamator ini nantinya juga bisa dijadikan wilayah transit bagi para pendaki Gunung Marapi.
“Ini dapat jadi kebanggaan bagi Kabupaten Agam, gara-gara di area kami tersedia jejak Bung Hatta,” ucapnya.
Mendengarkan permohonan bupati tersebut, anak sulung Bung Hatta, Meutia Hatta yang turut melewatkan peserta napak tilas mengaku terharu. Ia menyambut baik rencana itu dan memberi tambahan apresiasi tinggi atas kepedulian bupati.
“Jadi yang di Batu Palano itu memang betul area beristirahatnya Bung Hatta. Karena, pada periode 1945-1948 Bung Hatta banyak lakukan kunjungan ke area agar jejak napak tilasnya tersebar di banyak daerah,” katanya.