Jakarta | TopSumbar – Sebelum masa streaming musik, banyak pengguna komputer yang mengandalkan aplikasi Winamp untuk memutar musik. Kini pemutar MP3 legendaris itu kembali kembali setelah sempat menghilang selama beberapa tahun.
Winamp baru saja mengeluarkan release candidate pertama setelah dikembangkan selama empat tahun. Pengembangan Winamp sebetulnya telah dihentikan sejak rilis versi 5.666 pada th. 2013, namun pemutar MP3 ini sempat kembali setelah Winamp 5.8 bocor di forum online pada Oktober 2018.
Sejak kala itu, developer-nya berjanji dapat menghadirkan Winamp versi baru bersama dengan pemberian cloud streaming dan fitur yang lebih modern. Akhirnya, pekan lantas Winamp 5.9 RC1 Build 9999 dirilis dan mampu kalian unduh di link tersebut ini.
Winamp versi baru ini tetap keluar sama seperti aplikasi yang telah dikenal sejak belasan th. yang lalu. Aplikasi ini tetap menolong pemutaran MP3 dan beragam format musik lainnya, lengkap bersama dengan skins dan visualisasi yang membuat tampilannya menjadi lebih unik.
Meski tidak banyak berubah, tujuan utama rilis baru ini adalah untuk upgrade kode berasal dari Visual Studio 2008 ke Visual Studio 2019. Setelah sistem upgrade ini selesai, tim developer Winamp dapat memberi tambahan fitur dan kemampuan baru untuk aplikasi ini.
Akibat pergantian ini Winamp hanya mampu diinstal di perangkat yang menggerakkan Windows 7 SP1 atau versi yang lebih baru. Untuk pengguna Windows 11 jangan khawatir sebab Winamp telah menolong sistem operasi teranyar Microsoft tersebut.
“Ini adalah puncak berasal dari kerja selama empat th. sejak rilis versi 5.8. Dua tim developer, dan periode jeda yang disebabkan oleh pandemi,” tulis changelog Winamp 5.9 RC1 Build 9999, seperti dikutip berasal dari Bleeping Computer, Rabu (3/8/2022).
“Bagi pengguna, sepertinya tidak tersedia banyak perubahan, namun bagian terbesar dan tersulit adalah memindahkan semua proyek berasal dari VS2008 ke VS2019 dan membuat seluruhnya sukses dibangun. Fondasinya saat ini telah diletakkan, dan saat ini kita mampu berkonsentrasi pada fitu. Baik memperbaiki/mengganti yang lama atau memberi tambahan yang baru,” sambungnya.
Karena ini bukan versi final berasal dari Winamp, sepertinya tetap dapat tersedia bug dan kasus yang dapat dilaporkan oleh pengguna didalam masa uji coba. Beberapa kasus yang telah dilaporkan antara lain fitur visualisasi Milkdrop, beragam kasus UI, dan plugin lawas yang tidak mampu berfungsi.
Ke depannya, Winamp dapat memberi tambahan beberapa fitur baru, terhitung pemberian native untuk format opus, ogv/ogm, TS, H.265, HLS, dan VP9 dan juga pemberian untuk fasilitas online baru.
(HT)