Mentawai | Topsumbar – Gempa magnitudo 6.4 menguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin 29 Agustus 2022 pada pukul 10:29:14 WIB dengan lok 0.99 LS,98.53 BT (161 km Barat Laut kepulauan Mentawai Sumbar) kedalaman: 10 Km.
Sebelumnya gempa juga terjadi Dengan magnitudo 5.9 SR. Plt Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,8.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,04 LS ; 98,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 3 Km arah Barat Laut Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 16 km,” ungkap Daryono.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ungkap Daryono.
Terpisah, pengamat kegempaan, Badrul Mustafa juga mengatakan, episentrum gempa Senin pagi ini di megathrust segmen Siberut.
“Segmen ini masih menyimpan dua pertiga lagi energi besar berperiode gempa besar 200-an tahun sejak terakhir keluar 1797,” ungkap Badrul yang juga akademisi Unand itu.
Menurut Badrul, energi gempa yang dikandung kawasan itu masih sangat besar.
“Dengan magnitudo 5.9 SR itu, sangat kecil pengurangannya,” ungkap dia.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut Utara dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Daerah Tuapejat dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Daerah Pasaman Barat, Padang, Painan, Nias Selatan dengan skala intensitas II – IIIMMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Kemudian, daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok, Solok Selatan dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hasil pemodelan yang dilakukan BMKG, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 06.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,8 SR.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Juga mengimbau masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. (HT)