Padang Panjang | Topsumbar – Penggunaan Handphone (Hp) untuk menelepon lebih dari 30 menit bisa memicu kanker otak.
Apalagi penggunaan Hp dalam keadaan dicas, radiasi yang ditimbulkan 1.000 kali lipat dibandingkan Hp tidak dalam keadaan di cas.
Hal itu diungkapkan oleh Lola Novianti, SKM dari Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia (YSKI) Bukittinggi dalam materinya saat mengadakan sosialisasi tentang kanker dan tumor, di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Padang Panjang, Senin (22/8).
Melansir laman Kominfo Padang Panjang, sosialisasi itu diadakan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker dan tumor.
Lola Novianti diawal pemaparannya sebelum bahasan tentang kanker, terlebih dulu menjelaskan tentang tumor.
Disebutkannya tumor merupakan gejala benjolan yang tidak normal (abnormal).
Tumor terbagi atas tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak pertumbuhannya lambat. Tapi bila dibiarkan dan tidak segera ditangani dikhawatirkan akan berubah menjadi tumor ganas.
“Kalau sudah ganas, itulah yang dinamakan dengan kanker,” sebut Lola dalam kegiatan sosialisasi yang dihadiri pegawai dan staf Kominfo.
Lanjut Lola, terdapat tiga faktor pemicu kanker. Yaitu genetik (keturunan), kimia, dan fisika.
“Polusi udara akibat asap rokok, asap pabrik dan sejenisnya, pancaran radiasi dari benda seperti handphone (HP) dan dari makanan dan minuman yang mengandung zat pengawet (carsinogen) ,” ujarnya mencontohkan.
Lola juga menjelaskan, mencegah kanker dengan pola hidup sehat dan suntik imunisasi.
“Karena kebanyakan masyarakat sangat sulit untuk menerapkan pola hidup sehat dan juga sangat mahalnya suntik imunisasi yang mencapai Rp1,5 juta untuk sekali suntik, maka kami memberikan alternatif lain dengan mengonsumsi rempah-rempah,” jelasnya.
Adapun rempah-rempahan tersebut, ungkap Lola berupa benalu teh dan keladi tikus (mengandung 50% zat antikanker), serta temu putih (mengandung 95% zat antikanker).
“Dengan mengonsumsi benalu teh dan keladi tikus 1 x 1 hari selama 6 bulan berturut-turut dapat mencegah kanker lima tahun ke depan. Begitu juga mengkonsumsi temu putih 1 x 1 hari selama 3 bulan berturut-turut dapat mencegah kanker. Dan untuk pengobatan dikonsumsi 3 x 1 hari sampai sembuh,” ungkapnya.
Dengan diadakannya kegiatan sosialisasi ini, imbuh Lola, bisa meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap bahaya kanker dan tumor.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati,” pungkasnya.
(AL)