Sijunjung | Topsumbar – Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Jenderal (Purn) Prof. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D menjadi narasumber dalam pelaksanaan coaching bagi Aparatur Sipil Negara Kabupaten Sijunjung di Muaro Sijunjung pada Selasa (9/8).
Mendagri yang didampingi Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M Si serta Wakil Bupati H. Iraddatillah, S.Pt memberikan coaching ASN mulai pukul 11.00 hingga pukul 11.50 Wib di Balairung Lansek Manih, Muaro Sijunjung.
Mengawali coaching ASN, Mendagri begitu sampai di Kabupaten Sijunjung teringat akan Al-Qur’an pada Surat Ar-Rahman ayat 13 “Fa bi’ayyi ‘alaa’i rabbikumaa tukazzibaan” yang artinya “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” dan ayat ini diulang sebanyak 31 kali.
“Sijunjung unggul dibidang pertanian dan peternakan, kelola pertanian itu dengan baik” ujar Mendagri dalam coaching dihadapan ASN Kabupaten Sijunjung yang juga diikuti ASN hingga tingkat kecamatan, penyuluh pertanian, sekolah dan pemerintahan nagari secara virtual.
“New Zealand tempat saya sekolah selama satu tahun, menjadi negara makmur di dunia adalah karena pertanian, mereka zero pengangguran, zero kriminal, penduduknya tiga juta tetapi jumlah sapinya puluhan juta dan rusa jutaan ekor” lanjut Mendagri.
“Perlu dipikirkan bersama membangkitkan pertanian, peternakan, perkebunan ini, bandingkan dengan pertambangan yang hanya dinikmati segelintir orang” ujar Mendagri melanjutkan.
“240 ribu lebih penduduk Kabupaten Sijunjung, tetapi lama bersekolahnya dibawah rata-rata nasional dan propinsi, hanya 6 persen yang tamat perguruan tinggi, 19 persen tamat SMA/sederajat, dan 27 persen tidak tamat SD” Mendagri melanjutkan.
“Ada dua langkah pembaharuan yang perlu dilakukan di Sijunjung” lanjut Mendagri memberikan tips.
“Rakyat Sijunjung harus punya pendidikan yang baik, pendidikan vokasi dibidang perkebunan, vokasi peternakan, vokasi perikanan, fokuskan anggaran untuk pendidikan” Mendagri melanjutkan coaching.
“Bupati dan DPRD harus fokus, jangan hanya berpikiran Pokkir-Pokkir yang tidak tepat sasaran” Mendagri yang juga Jenderal purnawirawan ini melanjutkan.
“Langkah kedua yaitu, rakyat Sijunjung harus sehat, apalagi topografinya berbukit sangat mendukung terhadap aktivitas yang menyehatkan” lanjut Mendagri.
“Permasalahannya adalah tingginya angka stunting di Kabupaten Sijunjung, berdayakan pemerintahan desa, PKK, maupun Posyandu sehingga dilakukan pendataan terhadap ibu hamil yang tergolong keluarga kurang mampu” Mendagri melanjutkan coaching.
“Modal penting Kabupaten Sijunjung adalah situasi keamanan dan stabilitas, keamanan sama dengan kesehatan” Mendagri melanjutkan coaching.
“Kampung saya (Palembang) kalah oleh jiwa entrepreneurshipnya orang Minang yang hingga pegunungan di Papua sana masih berjualan, untuk itu UMKM dan swasta harus dilibatkan” Mendagri memotivasi peserta coaching ASN.
“Adat kita silaturrahmi berkunjung, Suguhkan minuman airnya bersumber dari sumur, Tiba waktunya meninggalkan Sijunjung, Doanya kabupaten ini makin makmur” demikian Mendagri menutup dengan sebuah pantun sekaligus mengakhiri coaching ASN Kabupaten Sijunjung untuk selanjutnya Mendagri menuju Munas APEKSI di Padang. (Gun)