Limapuluh Kota | Top Sumbar – Sebagai bentuk implementasi visi-misinya sepanjang mejabat Bupati Limapuluh Kota yang berkeinginan untuk mewujudkan Limapuluh Kota yang Madani, Beradat, dan Berbudaya di dalam Kerangka Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah, Bupati Safaruddin dt Bandaro Rajo melaunching program Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Budaya dan Tahfidz Qur’an bagi 347 sekolah di Limapuluh Kota di Aula GOR Futsal Singa Harau, Senin (15/08/2022).
Pada peresmian kurikulum Mulok berikut disaksikan oleh ratusan kepala sekolah, Unsur Forkopimda, sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, maupun tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota, Indrawati yang kala itu bertindak sebagai ketua panitia penyelenggara melaporkan kurikulum Mulok ini nantinya akan diterapkan pada 347 sekolah di Limapuluh Kota yang masuk kedalam sekolah penggerak dan sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka belajar.
“Kurikulum Mulok ini dirumuskan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama bersama dengan sejumlah pihak baik itu Universitas, tokoh adat maupun Kementerian, bersama dengan obyek untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila yang beradat dan berbudaya di Limapuluh Kota dan alhamdulillah pada acara ini kami terhitung mendatangkan narasumber berasal dari Kepala Pusat Kurikulum dan pembelajaran Kemendikbud, ayah Zulfikri Annas, guna menopang dan menguatkan program ini,” ujar Indrawati.
Lebih jauh Indrawati menjelaskan pihaknya akan tetap mengupayakan melaksanakan peninjauan pada penerapan kurikulum Mulok berikut di dalam usaha menopang visi Kepala Daerah dan mampu menciptakan anak-anak yang cerdas serta cinta budaya di Kabupaten Limapuluh Kota.
Sementara di dalam sambutannya Bupati, Safaruddin mengapresiasi kegiatan launching Kurikulum Mulok ini di Limapuluh Kota. Ia menjelaskan melestarikan kebudayaan merupakan salah satu usaha di dalam membentuk manusia bermoral, berbudi, Arif, dan bijaksana.
Seterusnya, Bupati Safaruddin menyatakan nilai adat dan budaya Minangkabau sudah banyak berubah di kalangan anak muda, akibat kemajuan zaman.
“Maka berasal dari itu, salah satu cara kami supaya adat istiadat tidak ulang tergerus adalah bersama dengan mengembangkan pengetahuan Mulok BAM dan Program Tahfiz Qur’an di Limapuluh Kota. Selain itu, bersama dengan program ini saya berkeyakinan akan terwujudnya peningkatan mutu sumber daya manusia yang berbudaya dan berdaya saing berlandaskan keimanan bagi pelajar di tempat kita”,sambung Bupati Safaruddin.
Di kesempatan itu, Safaruddin terhitung mengemukakan Pemkab Limapuluh Kota akan tetap memberi tambahan perhatian besar pada keberlangsungan budaya alam Minangkabau yang dikombinasikan bersama dengan program Tahfidz di Lima Puluh Kota. “Kita akan tetap menopang program ini, sebab Muatan lokal bersifat bahasa tempat dan sastra minangkabau adalah pembentuk karakter mental generasi muda kami di sedang derasnya dampak nilai-nilai asing yang terkandung di dalam kemajuan teknologi Info pada kala ini,”tutup Bupati Safaruddin. (Ton)