Pesisir Selatan | TopSumbar – Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Padang bersama tim penilaian kantor kekayaan negara dan lelang kota Padang di bawah Kementerian Keuangan, direktorat jenderal kekayaan negara, Republik Indonesia. Rabu (3/8/2022) turun ke pelabuhan Panasahan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, melakukan penilaian terhadap stokpel lapangan penumpukan.
Kepala kantor KPLP/KSOP Padang, Wigyo mengatakan, kegiatan penilaian dilakukan bersama tim penilaian kantor kekayaan negara dan lelang kota Padang, melakukan penilaian terhadap stokpile lapangan penumpukan yang nanti akan disewa.
Pasalnya, tersedia beberapa infrakstruktur, layanan pelabuhan, layaknya kesiapan lapangan penumpukan atau stokpile, demaga, frestel, layanan labuh. Yang, lantas tersedia gedung – gedung kantor. Nah, ini sedang kita hitung, ujarnya.
“Ini stoknya lapangan penumpukannya, sedang untuk dermaganya nanti akan digunakan PP 15. Jadi per kehadiran kapal kita kenakan pungutan berdasarkan. besaran dari kapal itu sudah diatur di di dalam pp 15,” tegas Kepala kantor KPLP/KSOP Padang, Wigyo.
Dan, perihal BNPB dari penilaian awal, dari penilaian awal nanti akan diproses pernah akan dihitung oleh tim KPKML nanti besarannya akan disampaikan ke KSOP untuk diteruskan ke Dirjen Perhubungan Laut, nanti sesudah ke Dirjen muncul persetujuan penetapan sewa, dan baru bisa dilakukan kontrak.
“Ya tetap menanti proses, namun ini sudah sudah sangat lebih baik. Untuk Pelaksanaan pengoperasian pelabuhan ini nanti sesudah kontrak berlangsung Antara KSOP bersama PT. Bumi Bara Andalas ini bisa langsung di laksanakan,” sambungnya.
Waulaupun begitu, Wigyo untuk service kapal kapal yang lain di luar PT Bara Andalas ini bisa kita layani, namun mekanisme jasa kepelabuhan hanya berdasarkan PP 15.
Sementara itu, Mailendra fungsional penilai dari kantor service kekayaan negara dan lelang Padang, kegiatan survei lapangan di dalam rangka penilaian bersama permintaan dari pihak KSOP terhadap pengelolaan barang milik negara berwujud tanah untuk bangunan dermaga.
Tanah tersebut, akan disewa oleh calon penyewa yang akan dimanfaatkan untuk stockpile untuk lahan penimbunan batu bara dan juga peralatan peralatan lainnya manfaat membantu kegiatan pengangkutan batu bara.
Dalam sistem ini kita akan melakukan penilaian untuk menentukan berapa besaran tarif sewanya di dalam sewa lahan tersebut nanti akan ditetapkan
dalam persetujuan.
“Sewa nah itu yang akan digunakan sebagai dasar oleh KSOP di dalam menarik tarif sewa yang akan dijadikan sebagai NPP nantinya dari penerimaan negara dari penyewaan terhadap aset aset yang dimiliki,” katanya.
Ke depannya kita melakukan pemetaan atau awal, dan sesudah survei lapangan ini, kita akan menghasilkan nilai wajar sewa namanya pak dan itu akan dijadikan sebagai dasar di dalam penentuan tarif sewa di kontrak Antara kerja sama KSOP bersama calon penyewanya nanti.
Kadishub Pessel, Syafrijoni sebagai mana diketahui bersama keberadaan pelabuhan Panasahan jadi penyangga dari pelabuhan teluk bayur, cocok bersama petunjuk Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar.
“Pemda Pessel sendiri sudah melakukan pembebasan lahan sekarang kita sudah serahkan ke KSOP seluas 1,8 hektar. Kemudian tersedia yang 12 hektar lagi, Itu terhitung sedang diupayakan sedang berjalan. Insya Allah tuntas secepatnya,” sadar Syafrijoni.
Harapannya ke depan sudah pasti untuk masyarakat Painan dan Pessel terhadap umumnya, nikmati nantinya dari aspek ekonomi yang manfaatkan layanan yang ada.
Sedangkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Pessel Beriskhan, S menyampaikan, kehadiran tim ini ke Pelabuhan Panasahan Painan, bisa lagi menggairahkan lagi Pelabuhan Pansahan, manfaat menambah gairah investasi area kita.
“Karena kesempatan investasi di Pessel tinggi sekali terutama pertambangan dan perkebunan. Jadi bersama difungsikan pelabuhan akan menghemat biaya untuk pelaku bisnis dibiaya operasional yang bisa sampai ke Padang,” tutup. (Re)