Jakarta | TopSumbar – Komnas HAM menyampaikan hasil pertemuan pihaknya dengan Vera Simanjuntak, kekasih dari Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di Jambi.
Dari Vera, Komnas HAM memperoleh bukti Brigadir J sempat menelepon sang kekasih, sore hari sebelum peristiwa baku tembak dengan Bharada E.
“Dua hari kami di sana (Jambi), ketemu Vera juga, bertanya pada Vera. Jadi kalau ada yang bilang Vera menelepon Joshua bukan tanggal 8 (Juli), nggak punya data dia,” katanya.
Dijelaskan, tanggal 8 (Juli), jam 16.31 WIB, bukan 16.43 WIB. Kami punya buktinya, tegas Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022).
Taufan mengatakan pihaknya mengantongi data-data akurat. Hal ini dipertegas Taufan untuk menyikapi spekulasi liar di publik.
“Kami punya buktinya, makanya saya bilang, saya undang ada kalau bilang bahwa itu tidak benar, datang. Kroscek, ‘Mana datamu?’. Jangan koar-koar di mana-mana begitu. Tunjukkan barang buktinya, kan gitu,” tegas Taufan.
“Kita nggak mau dibikin spekulasi macam-macam semua. Nanti lama-lama jadi lebih kabur,” sambungnya.
Sebelumnya, Vera sempat bercerita Brigadir J mendapat ancaman pembunuhan sebelum tewas di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Cerita Vera itu diungkap pengacaraya, Ramos Hutabarat.
Ramos menuturkan dirinya mendapat cerita langsung dari kliennya. Berdasarkan pengakuan kliennya, ancaman itu diterima Brigadir J sepekan sebelum tewas.
“Kalau untuk ceritanya itu (ancaman pembunuhan), jadi memang ada diceritakan. Tetapi sejak kapannya itu ada sekitar satu mingguan lah, ada pembicaraan-pembicaraan yang memang mengarah ke sana,” kata Ramos, Minggu (24/7).
Ramos mengatakan percakapan terakhir antara Vera dan Brigadir J terjadi pada Jumat (8/7) sekitar pukul 16.43 WIB. “Terakhir percakapan itu pada pukul 16.43, hari Jumat tanggal 8 Juli,” ujar Ramos.
(HT)