Pesisir Selatan | TopSumbar – Iklim jelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 konsisten ditunaikan para elit Partai Politik ( Parpol) dan politisi untuk mencari daerah nyaman mengembangkan karir politik. Ataupun semata-mata ingin mensosialisasikan jati diri ke tengah masyarakat.
Dua perihal jadi perhatian jelang Pemilu dan Pileg, yakni politisi loncat partai dan politik idenditas. Terkait politik idenditas mencuat berasal dari salah penggurus Parpol datang di dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pendafataran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2024 Tingkat Kabupaten Pesisir Selatan. Diadakan KPU Kabupaten Pesisir Selatan. Kemarin, Senin (1/8/2022).
Dari sudut pandang, Dosen Ilmu Politik dan Dokter Studi Kebijakan Fisip Universitas Andalas, Dr. Asrinaldi mengenai Politisi Loncat Partai dan Politik Identitas.
Pada wartawan, Dr. Asrinaldi mengatakan, fenomena ganti partai jelang Pemilu 2024 menunjukan kalau itu bukti bahwa ideologi partai tidak mengakar berasal dari politisi. Mereka, lebih cenderung berbentuk pragmatis yang berorientasi terhadap kepentingan kekuasaan jangka pendek masing – masing politisi.
Dan, kalau diamati berasal dari etika berpolitik pasti melanggar fatsun berpolitik sebab mengabaikan nilai-nilai politik.
“Partai miliki AD/ART dan peraturan main di dalam proses pengakaderan/kaderisasi jadi ini yang mesti ditunaikan oleh partai. Sebenarnya tidak ada larangan, namun partai mesti ada peraturan yang ketat untuk masuk dan nampak kedernya,” kata Dosen Ilmu Politik dan Dokter Studi Kebijakan Fisip Universitas Andalas.
Sementara itu, di dalam kaitan politik identitas Dr. Asrinaldi mengutarakan kalau perihal tersebut keniscayaan di penduduk yang plural. Jadi, politik identitas ini bisa saja tidak ditonjolkan di dalam politik.
Untuk itu mesti diatur secara tegas oleh Undang – Undang supaya tidak digunakan di dalam proses di dalam proses politik. Dan, mesti ada sanksi yang tegas kalau ini digunakan partai atau politisi. (Re)