Padang Panjang | Topsumbar – Berbagai kebijakan yang pro terhadap pelaku bisnis mikro, kecil dan menengah (UMKM) udah dihadirkan Pemerintah Kota Padang Panjang di bawah kepemimpinan Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano.
Hal selanjutnya dikatakannya pas menjadi narasumber terhadap Talkshow Peran Pemerintah didalam Membangun UKM Berorientasi Ekspor dengan Tribun Network, di Ballroom Hotel Santika Premier Padang, Rabu (10/8).
Dijelaskannya, terdapat di tengah-tengah Sumatera Barat supaya banyak lantas lintas orang di Kota Padang Panjang. Membuat peningkatan bisnis kuliner yang bersandar kepada UMKM dan perdagangan hampir 99%.
Beberapa program yang udah dilakukan didalam peningkatan kesejahteraan UMKM dan perdagangan ini, menyadari Wako Fadly, dengan menurunkan pajak untuk restoran menjadi 5% berasal dari awalnya 10%. Membentuk koperasi syariah, dan mengelompokkan bisnis mikro yang tersedia di Kota Padang Panjang.
“Karena kami dilanda pandemi Covid-19, kami ingin tidak tersedia UMKM yang gulung tikar. Kita menurunkan pajak restoran menjadi 5%. Kita termasuk udah mengakibatkan Rumah Wirausaha dengan banyak fasilitas kami berikan. Seperti pelatihan marketing. Kami berharap pemerintah sanggup memberi ekosistem yang sehat untuk mereka tumbuh dan berkembang didalam memajukan usahanya,” ujarnya.
Fadly termasuk menambahkan, pas pandemi Covid-19 angka pengangguran di Kota Padang Panjang sebesar 7%. Tetapi dengan program-program yang dilakukan, pada akhirnya menghasilkan hasil dengan 3% penurunan angka pengangguran.
“Saya yakin sebab memang pondasi berasal dari ekonomi Kota Padang Panjang adalah perdagangan, lebih-lebih bisnis mikro. Ini udah terbukti sukses diterapkan oleh Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, salah satunya adalah sentra susu dan sentra kulit,” tambahnya lagi.
Talkshow selanjutnya termasuk diikuti perwakilan Kementerian Koperasi UKM sebagai keynote speaker. Sebagai narasumber di antaranya gubernur Sumbar, wali Kota Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, Bogor, Pariaman, Sawahlunto, Solok, Medan, Makassar, pengamat UMKM, akademisi Fakultas Ekonomi Unand, pengamat marketplace digital dan juga undangan lainnya. (AL)