Kota Solok | TopSumbar – Dalam rangka meningkatkan inovasi daerah di Kota Solok, Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar melakukan audiensi dengan Badan Strategi Kebijkan KEMENDAGRI. Wako didampingi oleh Asisten Bidang Administrasi umum dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Solok, Senin (04/07/22).
Dalam audiensi sekaligus silaturahmi yang berlangsung antara Walikota Solok dengan Kepala BSK ini menjelaskan bahwa Kota Solok masih tetap eksis dalam berinovasi dari tahun ke tahun. Salah satu upaya Pemerintah Kota Solok dalam peningkatan indeks inovasi daerah adalah melalui pelaksanaan 3 (tiga) kegiatan yaitu Kompetisi Inovasi (KOMVAS) Aparatur, Konvensi Inovasi OPD, Lomba Kreativitas dan Inovasi (KRENOVA) Masyarakat.
“Melalui tiga kegiatan di atas, Kota Solok tetap mengarahkan semua unsur yang ada untuk terus berinovasi agar berdampak pada pelaksanaan roda pemerintahan yang lebih baik dan pelayanan prima kepada masyarakat. Dengan inovasi juga diharapkan menjadi solusi dalam peningkatan perekonomian masyarakat kedepannya, “ sampai Wako.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BSK sangat mengapresiasi komitmen dari Walikota Solok terhadap pembinaan dan pelaksanaan inovasi di Kota Solok.
“Kita berharap kedepannya Walikota Solok beserta jajarannya lebih meningkatkan lagi dalam pengawalan inovasi yang diimplementasikan dari tahun sebelumnya karena untuk berkomitmen terhadap inovasi banyak melibatkan stakeholder, ” ujar Eko Prasetyanto selaku Kepala BSK.
Inovasi akan mengurangi dan meminimalisir masalah yang akan terjadi pada pelaksanaan program dan kegiatan di Pemerintah Daerah, dengan penekanannya berinovasi harus berkaitan langsung dengan program dan kegiatan yang ada pada masing-masing OPD.
“ Untuk melihat kematangan inovasi dari sebuah daerah dapat diukur melalui pemenuhan indikator indeks inovasi daerah yang telah disusun oleh BSK. Melalui hal tersebut kita dapat melihat sejauh mana persiapan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap inovasi yang ada pada pemerintahan daerah tersebut. Tingkat kematangan tersebut diukur berdasarkan pada bobot dan tingkatan parameter yang ada pada setiap indikator pada indeks inovasi daerah tersebut, “ pungkas Deputi Penguatan Inovasi. (gra)