Sumatera Barat | Topsumbar – Faiha ‘Athahillah, siswi kelas 10 SMAN 1 Solok Selatan dan M Faiz Assidiki, siswa kelas 10 SMAN 1 Harau, Kabupaten Limapuluh Kota terpilih sebagai utusan dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional. Mereka akan bertugas dalam peringatan Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus tahun ini di Istana Negara.
Pelepasan secara resmi kedua anggota Paskibraka tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi, didampingi Kadispora Sumbar Dedy Diantolani dan perwakilan OPD terkait dan Kepala Sekolah kedua siswa berasal, di Istana Kompleks Gubernuran, Jl. Sudirman, Padang, Jumat (8/7/2022).
Kepada kedua utusan, Faiz dan Faiha, gubernur berpesan agar memberikan kemampuan yang terbaik, dan latihan dengan maksimal. Selain itu, Buya juga berpesan agar menjalin silaturahmi yang baik dengan seluruh anggota Paskibraka dari seluruh provinsi, pelatih, dan semua pihak yang terlibat.
“Jadikan ini sebagai momen silaturahim karena ananda berdua akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai daerah. Ananda juga membawa nama Sumbar. Kalau sukses, maka sukseslah semua, tak hanya orangtua dan teman yang bangga, tapi semua orang Sumbar,” kata gubernur.
Kedua siswa yang lulus ke Paskibraka nasional ini menurut Kadispora Dedy Diantolani merupakan hasil seleksi ketat tingkat provinsi yang berlangsung pada 9 hingga 13 Mei lalu. Peserta seleksi berjumlah 100 orang, terdiri dari 50 putra dan 50 putri, dari 18 kabupaten dan kota, minus Kepulauan Mentawai.
Selain memilih dua orang untuk tingkat nasional, dalam seleksi juga dipilih 54 orang Paskriba untuk tingkat provinsi.
“Siswa yang terpilih untuk tingkat nasional ini akan masuk pemusatan pelatihan tanggal 15 Juli, hingga 26 Agustus dengan didampingi dari dispora kabupaten dan dispora provinsi. Sedangkan yang 54 orang masuk pelatihan mulai 1 hingga 19 Agustus,” jelas Dedy.
Gubernur berharap, kedepan untuk persiapan paskibraka dilaksanakan pembekalan sedari dini secara berjenjang, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah lanjutan atas. Pembekalan harus diberikan dengan standar baku yang berlaku.
“Ini soal penanaman nilai untuk siswa, tentang bela negara, cinta tanah air, pancasila, dan lainnya. Jadi bukan hanya soal mengirim siswa atau tidak,” tambah Buya.
Sementara, Faiz dan Faiha mengatakan mereka saat ini melakukan persiapan berupa latihan fisik, dan wawasan pancasila dan juga seni budaya.
Secara khusus, Faiha, yang berkeinginan menjadi pembawa baki bendera pusaka nantinya, juga menyiapkan souvenir khusus berbentuk rumah gadang Minangkabau sebagai hadiah untuk rekan-rekan Paskibraka dari 33 provinsi lainnya.(HT)