Agam | Topsumbar – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) melatih kemampuan jurnalistik dan teknik Search Engine Optimilization (SEO) bagi pengelola media center daerah se-Indonesia, Rabu (6/7).
Pelatihan yang dikemas dalam bentuk Bimbingan Teknis Jurnalistik Media Center ini bertajuk Jarkom Edisi Media Center Daerah: Menulis Berita Online dan Teknik Search Engine Optimization (SEO).
Melansir laman AMC news, pelatihan yang diikuti 170 pengelola media center secara daring maupun luring ini dibuka langsung oleh Direktur Pengelolaan Media Kementerian Kominfo, Nursodik Gunarjo di Hotel Harris Batam.
Guna memaksimalkan pelatihan tersebut, Kominfo RI memboyong sejumlah narasumber berkompeten yakni Redaktur Pelaksana portal indonesia.go.id dan Redaktur portal Media Indonesia, Eko Suprihatna.
Dalam paparannya, Elvira Inda Sari yang juga menjabat redaktur portal infopublik mengungkapkan masih banyak media center daerah yang melakukan kesalahan mendasar pada pengemasan berita.
Sehingga menurutnya hal tersebut berakibat berita yang dikirim pengelola media center daerah belum lulus seleksi atau belum layak tayang ke publik.
“Ada beberapa berita dari media center daerah yang tidak ditayangkan, kesalahannya antara lain disebabkan beberapa faktor seperti, out of date, tidak ada keterangan tanggal, tidak mencantumkan narasumber, tidak berimbang, nilai berita kecil, pencitraan dan bernuansa politik perorangan, berita copy paste, serta bersifat iklan,” terang Elvira.
Sementara itu Eko Suprihatno yang malang melintang di jurnalisme nasional menekankan teknis penulisan berita yang baik dan benar menjadi keharusan bagi pengelola media center.
Menurutnya, pengelola media center harus jeli dalam melakukan pekerjaan jurnalistik. Mulai dari pengumpulan data, pengelahan sampai kepada penyajian berita.
“Berita yang benar belum tentu baik, namun berita yang baik itu pasti benar,” ucapnya.
Eko juga berbagi tips dan trik dalam mengemas pemberitaan yang baik dan benar. Dikatakan, dalam membuat sebuah berita jadi benilai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti jeli dengan informasi-informasi terbaru, menyangkut hal besar, kedekatan peristiwa, bersifat konflik serta keunikan suatu isu.
Selain itu penyaji berita juga disarankan menghindari kalimat yang bertele-tele, sehingga membuat pembaca bingung dan bosan. Sebaiknya berita yang disajikan maksimal 3 kalimat per paragraf dengan jumlah kata maksimal 10 kata.
“Masih banyak jurnalis yang menulis berita tidak mengindahkan piramida terbalik, kadang-kadang, inti dari pemberitaan bukan berada di lead berita,” ungkap Eko.
(AL)
Dapatkan update berita pilihan seputar Sumatera Barat hari ini dari Topsumbar.co.id. Mari bergabung di Grup Whatsapp “TOPSUMBAR|Media Online”, caranya klik link https://chat.whatsapp.com/HIjz25fqv3j6AguRPbSoeT, kemudian join. Anda harus install aplikasi Whatsapp terlebih dulu di ponsel.