Kota Solok | TopSumbar – Menghadapi masa sulit selama masa pandemi Covid-19 hampir semua sendi terkena imbasnya. Perekonomian masyarakat mengalami kemunduran, transaksi jual beli berkurang dan berimbas pada perindustrian baik itu skala rumah tangga, kecil, menengah dan besar. Para pengusaha tidak bisa membayar pekerjanya, bahkan sampai melakukan pemutusan hubungan kerja atau dirumahkan untuk sementara.
Dalam kondisi ini kita tidak boleh berputus asa, ibarat pepatah setalah hujan akan ada pelangi. Justru dengan kondisi ini kita harus membangun kreatifitas dan inovasi serta inovasi pemasaran. Melihat situasi saat ini yang ditandai melandainya kasus Covid-19 dan mulai bergeliatnya aktivitas perdagangan dan mobiltas masyarakat, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Solok sebagai pembina Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada di Kota Solok bersama Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM terus mendorong IKM di Kota Solok agar segera pulih dan bangkit mengembangkan usahanya.
Salah satu upaya itu melalui kegiatan pelatihan foto produk serta fasilitasi perizinan usaha yang diikuti oleh 25 peserta perwakilan UKM dan IKM yang ada di Kota Solok. Kegiatan pembinaan UKM dan IKM yang diadakan di Aula Dinas Kesehatan, Rabu (6/7) dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kota Solok, Zulmiyetti Zul Elfian. Dalam sambutannya, Ketua Dekranasda menyatakan, Dekranasda Kota Solok sangat serius dalam membina serta mengembangkan produk-produk IKM Kota Solok.
“Alhamdulilah beberapa produk IKM Kota Solok sudah sampai ke luar negeri yakni Jepang, Denmark dan Belanda serta negara-negara tetangga di Asia tenggara. Sebuah motivasi agar kita lebih semangat lagi, sekarang bukan hanya mimpi untuk produk kita bisa ke luar negeri, tapi bisa kita wujudkan,” tutur Ketua Dekranasda.
“Saya bersama Dekranasda Kota Solok serta OPD terkait akan selalu mempromosikan Produk IKM Kota Solok, oleh karena itu sudah saatnya kita semua berkoordinasi dan bekerja sama memajukan IKM Kota Solok,” tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris DPK-UKM, Hanif mengatakan pihaknya akan terus mendampingi IKM Kota Solok agar lebih maju dan berkembang terutama dalam pemasaran produk.
Terbaru, DPK-UKM bersama Dinas Kominfo sedang membangun aplikasi penjualan online E-UMKM Manjua, salah satu strategi untuk mendorong pemulihan ekonomi Kota Solok dengan pemanfaatan teknologi informasi. E-UMKM Manjua bertujuan untuk membantu menyatukan pelaku UMKM dalam satu platform pasar digital agar dapat menjangkau pemasaran produk yang lebih luas dan dapat membentuk UMKM yang lebih profesional dan meningkatkan pertumbuahan penjualan.
Selain itu, DPKUKM juga menyediakan klinik UMKM yang beruguna untuk konsultasi pelaku usaha seputar permasalahan UMKM, serta juga membantu pelaku usaha dalam pengurusan izin seperti PIRT, NIB, dan pengurusan dokumen sertifikat Halal.
Kementerian Perindustrian RI optimis sektor industri tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi. Ini terlihat dari Struktur Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2020 menunjukkan kontribusi sektor industri terhadap PDB nasional mencapai 19,8%, terbesar di
antara sektor lainnya.
Dari sisi ekspor, industri manufaktur juga memberikan kontribusi paling besar pada tahun 2021. Nilai ekspor manufaktur pada periode tersebut mencapai USD177,10 Miliar, menyumbang hingga 76,49% dari total ekspor nasional.
Serapan tenaga kerja di industri manufaktur mencapai 1,2 juta orang pada 2021, menjadikan jumlah totalnya menjadi 18,7 juta orang. Jumlah ini meningkat sekitar 7% dari total tenaga kerja pada 2020 yang sebesar 17,48 juta orang.
Berdasarkan angka-angka faktual di atas, sektor industri merupakan kunci pemulihan ekonomi nasional, dan sektor industri dapat menjadi leading sector dalam hal tersebut. (gra)