Limapuluh Kota, —— Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengapresiasi langkah-langkah konkret Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam upaya menyejahterakan masyarakat. Di sisi lain, Kementerian Pertanian menaruh atensi besar pada peningkatan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berdampak kepada penurunan tingkat produksi jeruk siam di sentra-sentra penghasil Jeruk Siam Gunuang Omeh (Jesigo) di Limapuluh Kota. Termasuk menjadi perhatian Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) adalah telah terealisasinya pemanfaatan lahan tertinggal/tidur untuk penanaman jagung dari rencana pembukaan lahan jagung seluas 20.000 hektar guna menjamin pasokan jagung untuk bahan baku pakan ayam petelur maupun pedaging di Limapuluh Kota.
Apresiasi itu disampaikan Wamentan Harvick setelah mendengar penjelasan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo sebagaimana dikutip dari informasi yang disampaikan kepada Tim Diskominfo oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Limapuluh Kota Witra Porsepwandi. Pertemuan Wamentan Harvick dengan Bupati Safaruddin berlangsung di ruang kerja Wamentan, di Gedung Kementerian Pertanian, Rangunan, Jakarta, Rabu (29/06/2022). Selain Kadistanhortbun Witra, pada kunjungan kerja Bupati Safaruddin ke Kementerian Pertanian kali ini, ikut mendampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Devi Kusmira.
Kadistanhortbun Witra menggambarkan pertemuan Bupati Safaruddin berlangsung akrab dan hangat. Kunker Bupati Safaruddin ini sekaligus merespon kunjungan Wamentan Harvick pada November 2021 lalu di Kabupaten Limapuluh Kota.
Di depan Wamentan Harvick, Bupati Safaruddin menguraikan langkah pengendalian OPT jeruk Jesigo seperti pembentukan Satuan Tugas Pengendalian Penyakit Tanaman serta kerja sama pelaksanaan Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT dengan Balai PTPH Provinsi Sumatera Barat.
Sementara itu, untuk penanaman jagung di lahan tertinggal juga dilaporkan telah tersedia lahan 1.000 hektar di Kecamatan Kapur IX dengan target akan berkembang menjadi 5.000 hektar pada tahun 2022. Berkaitan dengan antisipasi penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak sapi, Bupati Safaruddin menjelaskan bahwa Limapuluh Kota telah menerapkan standar operasional prosedur pengendalian PMK Kementan, seperti monitoring lalu lintas ternak, sosialisasi pengendalian, vaksinasi serta penutupan sementara pasar ternak. Termasuk kerja sama pengendalian PMK dengan UPT Kementan BPTU-HMT Padang Mengatas, Limapuluh Kota. Menutup penjelasannya, Bupati Safaruddin menyampaikan kebutuhan Limapuluh Kota dalam meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian dan peternakan sekaligus perlindungan tanaman. Diantaranya, penambahan alokasi pupuk bersubsidi, bantuan benih unggul jagung, tambahan alat-alat mesin pertanian, kebutuhan bahan dan sarana pengendalian hama dan penyakit tanaman serta ternak.
“Penjelasan serta laporan Bapak Bupati tentang kondisi terkini pertanian dan peternakan di Kabupaten Limapuluh Kota, disimak secara seksama oleh Wamentan. Mendukung penjelasannya serta kebutuhan pertanian Limapuluh Kota, Bapak Bupati juga menyerahkan proposal dan Wamentan nantinya akan membahasnya bersama direktorat jendral terkait,” ungkap Kadistanhortbun Witra.
Kadistanhortbun Witra beberapa waktu lalu mengungkapkan penyakit tanaman yang menyebabkan penurunan produksi jeruk Jesigo beberapa waktu belakangan didominasi oleh serangan OPT lalat buah. Data menunjukkan terjadi penurunan produksi dan produktivitas jeruk Jesigo. pada tahun 2018 produksi berjumlah 45.077 ton turun menjadi 39.590 pada tahun 2019. Begitu juga pada 2021 kembali turun menjadi 38.368.4 ton. Merespon penurunan ini, pihak Distanhortbun telah membentuk Tim Penanggulangan Penyakit Tanaman, menggandeng UPTD BPTPH Provinsi Sumbar, serta merekrut petani-petani pakar serta tenaga ahli penyakit tanaman dari pensiunan petugas pertanian.
“Semua langkah untuk mendukung pengendalian lalat buah kita kombinasikan bekerjasama dengan Wali Nagari dan kelompok-kelompok tani, tujuan agar serangan lalat buah berada di bawah ambang ekonomis dan tidak menurunkan produksi,” ujar Witra. Untuk itu, berkaitan kunker langsung Bupati Safaruddin ke Kementan, Kadistanhortbun optimis akan turun bantuan bahan dan sarana pengendalian lalat buah, yang akan menambah kepada kemampuan Limapuluh Kota untuk menahan laju penurunan produksi jeruk siam di sentra-sentra produksi jeruk Jesigo.
(Ton)